JAKARTA, BALIPOST.com – Raushan Fikri Usada, putra sulung almarhum Prof Azyumardi Azra membantah ayahnya yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Hal itu disampaikannya Senin (19/9) di rumah duka kawasan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Jawa Barat.
“Tidak, tidak benar sama sekali,” katanya, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Ia mengatakan berdasarkan informasi yang diterima dari pihak rumah sakit, almarhum meninggal akibat serangan jantung. “Keletihan yang berakibat pada serangan jantung,” ucapnya.
Sebelumnya, kata dia, almarhum tidak pernah mengeluh sakit jantung. “Tidak, sama sekali tidak. Ini pertama kali, mendadak banget,” katanya.
Ayahnya mengembuskan napas terakhir di RS Serdang, Selangor, Malaysia, pada Minggu pukul 12.30 waktu setempat. Mantan rektor UIN Jakarta itu berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, menurut rencana akan mengantarkan jenazah dan mendampingi keluarga almarhum cendikiawan Islam itu kembali ke Tanah Air, Senin.
Hermono di Kuala Lumpur, Senin, mengucapkan terrima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan sejak tokoh nasional itu dirawat hingga meninggal dunia, termasuk kepada mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, yang memfasilitasi pengiriman jenazah dan keluarga ke Jakarta.
Hermono mengatakan, jenazah Ketua Dewan Pers, Prof Azyumardi Azra, saat ini tengah dalam proses penyiapan untuk pemulangan ke Indonesia dan akan diberangkatkan ke Tanah Air segera setelah beberapa dokumen sebagai persyaratan membawa jenazah keluar negeri dipenuhi hari ini. Meski demikian belum dapat dipastikan waktunya.
Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur memfasilitasi dan memberikan bantuan sejak dia dirawat pada unit CCU di RS Serdang, Selangor, hingga proses pemulangan ke Indonesia. (kmb/balipost)