SEMARAPURA, BALIPOST.com – Tarif Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung untuk kelas VIP direncanakan naik pada awal 2018. Hal ini salah satunya untuk meminimalisasi ketergantungan anggaran pada daerah. Kini, prosesnya tinggal menunggu Peraturan Bupati.
Direktur RSUD Klungkung, I Nyoman Kesuma menjelaskan untuk menunjang operasional, hampir separuh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Guna meminimalisasi dan menumbuhkan kemandirian, kenaikan tarif dinilai sangat strategis. “Biar tidak banyak bergantung ke daerah, salah satu caranya ya menaikkan tarif,” ungkapnya, belum lama ini.
Besaran tarif saat ini masih Rp 500 ribu per malam. Sesuai kajian, nantinya direncanakan naik Rp 400 ribu, sehingga tarif terbaru menjadi Rp 900 ribu. Jika dibandingkan dengan rumah sakit pesaing lainnya di Bali, angka tersebut masih tergolong murah. “Kalau rumah sakit lain ada sampai Rp 1,5 juta per malam. Jadinya untuk di Klungkung masih tergolong murah,” terangnya.
Kenaikan itu juga dinilai wajar karena rumah sakit sudah masuk kelas B yang mengindikasikan kualitas pelayanan tergolong baik. “Sekarang masih menunggu peraturan bupati. Mudah-mudahan awal 2018 sudah berjalan,” ucap Kesuma.
Disampaikan pula, selain VIP, peningkatan fasilitas pelayanan juga sudah diilakukan pada kelas II dan III. Seluruhnya sudah dilengkapi AC. Padahal jika merujuk pada standar yang ada, cukup menggunakan kipas angin. “Kami berupaya membuat pasien nyaman,” tegasnya.
Pejabat asal Nusa Penida ini juga menyatakan tahun depan juga direncanakan ada pembangunan ruangan Instalasi Bedah Sentral (IBS) untuk mengurangi antrian pasien. Ini membutuhkan anggaran sekitar Rp 20 miliar. Pembangunan sejatinya sudah direncanakan tahun ini. Namun, karena tak mendapat pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), akhirnya tertunda. “Dengan pembangunan ini, antrian pasien operasi akan semakin pendek,” jelasnya serta mengatakan pembangunan juga dilakukan pada gudang obat. (sosiawan/balipost)