DENPASAR, BALIPOST.com – Pencapaian 4 tahun Kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster dan Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Sukawati (Cok Ace) memperoleh apresiasi luar biasa, Rabu (28/9). Apresiasi ditunjukan seluruh undangan yang hadir di acara Pidato Pencapaian Empat Tahun Kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya, Denpasar.
Pencapaian berbagai bidang, seperti pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana; pencapaian dalam menjaga alam bali bersih; pencapaian bidang perekonomian; pencapaian program reforma
agraria; tata kelola pemerintahan; pencapaian penanganan pandemi COVID-19; pariwisata dan perekonomian Bali pulih dan bangkit kembali; pencapaian indikator makro; sampai capaian
prestasi kinerja Pemerintah Provinsi Bali dan penghargaan kepada Gubernur Bali, Wayan Koster juga mendapatkan sambutan sekaligus
apresiasi luar biasa dari Ida Shri Bhagawan Putra Natha Wangsa Pamayun, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Forkopimda Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Ketua Tim Penggerak PKK dan
Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Walikota dan Bupati se-Bali, Ketua DPRD Kota dan Kabupaten se-Bali, Bandesa Agung Majelis Desa Adat Provinsi Bali, seluruh Krama Bali dan generasi muda yang hadir
langsung dan mengikuti secara daring.
Keberhasilan Koster-Ace menjalankan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru di dalam 4 tahun kepemimpinannya, setelah orang nomor satu di Pemprov Bali ini dengan senantiasa meneguhkan komitmen secara konsisten melaksanakan visi, misi, arah kebijakan, dan Program Prioritas Pembangunan Daerah Bali yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Provinsi Bali Tahun 2018-2023. Hal itu dibuktikan oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali dalam pidatonya, yang secara rinci menyampaikan pencapaian Bidang Pangan, Sandang, dan Papan yang telah dilaksanakan secara konsisten dari hulu sampai hilir, ditunjukan dengan berbagai upaya untuk memproduksi, mengembangkan, memasarkan, dan memanfaatkan produk lokal Bali.
Beberapa pencapaian tersebut meliputi pada bagian hulu, dikembangkan sistem pertanian organik untuk menghasilkan pangan yang sehat dan berkualitas. Pada bagian tengah, dilakukan pendampingan, fasilitasi, dan edukasi. “Pada bagian hilir, meningkatkan penggunaan produk pertanian, perikanan, dan industri lokal Bali, antara lain berupa penggunaan busana Adat Bali, penggunaan busana berbahan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tradisional Lokal Bali, pengembangan produk Arak Bali dan produk berbahan Arak Bali, pemanfaatan produk Garam Tradisional Lokal Bali, dan produk lokal Bali lainnya. Memperluas akses pasar produk lokal Bali melalui Pameran IKM Bali Bangkit oleh Dekranasda Provinsi Bali bekerja sama dengan BPD Bali dan marketplace balimall.id, dan mengumpulkan pelaku usaha pariwisata dan telah berikrar untuk menggunakan produk lokal Bali,” jelas Gubernur Bali jebolan ITB ini.
Gubernur Koster juga telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik.
Pencapaian Bidang Pendidikan ditandai dengan percepatan peningkatan akses dan mutu pendidikan SMA/SMK/SLB, peningkatan kesejahteraan guru dan kepala sekolah, dan peningkatan tata kelola penyelenggaraan pendidikan. “Sejumlah pencapaian penting juga dilakukan yakni telah dan sedang dibangun 17 SMA/SMK baru di Denpasar, Badung, Gianyar, Jembrana, Karangasem, dan Buleleng. Pembangunan ruang kelas baru SMA/SMK di seluruh Kota/Kabupaten se-Bali. Pengangkatan Guru baru dan tenaga kependidikan. Meningkatkan kemampuan
manajerial Kepala Sekolah. Meningkatkan kesejahteraan guru dan kepala sekolah. Meningkatkan tunjangan kepala sekolah SMA/SMK/SLB, semula Rp1.500.000 menjadi Rp6.250.000, sejak Oktober 2019. Mengadakan satu unit laboratorium Keyboard Aksara Bali untuk SMA/SMK Negeri. Memfasilitasi beasiswa lulusan SMA/SMK untuk melanjutkan studi ke luar negeri,” ujar mantan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang membidangi pendidikan ini.
Pencapaian Bidang Kesehatan ditandai dengan percepatan peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan kepada masyarakat, peningkatan jangkauan jaminan kesehatan, dan peningkatan tata
kelola penyelenggaraan layanan kesehatan. Selain layanan kesehatan konvensional, juga telah dilakukan terobosan inovatif dan visioner berupa program layanan kesehatan tradisional Bali, dan pembangunan industri obat herbal berbasis kearifan lokal Bali.
“Berbagai pencapaian yang sangat penting juga telah dilaksanakan, yaitu berupa peningkatan pelayanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS), telah
mencapai 93,30% Universal Health Coverage (UHC). Telah beroperasinya Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) sebagai pusat pengembangan obat herbal. Penyediaan Layanan Kesehatan Tradisional Bali di sejumlah Rumah Sakit dan
Puskesmas dan Penyediaan Layanan Kanker Terpadu di Rumah Sakit Bali Mandara, serta Penyediaan Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Krama Bali Sejahtera (SIK-KBS),” ujar Wayan Koster.
Pencapaian Bidang Adat benar-benar telah diwujudkan dengan pencapaian pembangunan yang semakin mantap dan kokoh, ditandai dengan komitmen nyata, berupa penguatan kedudukan, fungsi, dan kewenangan Desa Adat; mengalokasikan anggaran untuk Desa Adat, membangun perekonomian Desa Adat; dan membangun Sistem Pengamanan Lingkungan Terpadu berbasis Desa Adat (Sipandu Beradat).
“Pencapaian Bidang Adat, juga dilakukan dengan mengalokasikan dana sebesar Rp300 juta untuk masing-masing desa adat, total mencapai Rp447,9 miliar, untuk 1.493 desa adat, sejak 2020. Membangun tata kelola Desa Adat dengan Aplikasi Sikuat. Mengembangkan perekonomian Desa Adat dengan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (Bupda).
Hingga telah tuntasnya pembangunan Kantor Majelis Desa Adat Provinsi dan 9 Kantor Majelis Desa Adat Kota/Kabupaten se-Bali serta memfasilitasi tenaga administrasi, sarana prasarana, dan kendaraan operasional Kantor Majelis Desa Adat Provinsi/Kota/Kabupaten se-Bali,” sebut Gubernur Koster yang telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat di Bali.
Pencapaian Bidang Seni-Budaya juga telah menunjukkan hasil yangnyata guna memperkuat dan memajukan kebudayaan Bali untuk memperkokoh jati diri dan karakter Nak Bali, Bali Kui dengan nilai-nilai religius, kultural, dan ideologis. “Secara rinci pembangunan Bidang Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal yang sangat penting dan fundamental ini juga telah dilaksanakan, antara lain memperluas
penggunaan aksara Bali pada perkantoran, hotel, dan fasilitas umum. Menyelenggarakan Bulan Bahasa Bali setiap bulan Februari sejak tahun 2019. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali yang diisi dengan Jantra Tradisi Bali dan Perayaan Budaya
Dunia. Menyelenggarakan Festival Seni Bali Jani setiap bulan Oktober, sejak tahun 2019. Menyelenggarakan Bulan Bung Karno setiap bulan Juni, sejak tahun 2019, dan Menyelenggarakan Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi, dengan perayaan Rahina Tumpek secara Niskala-Sakala, sejak tahun 2022,” jelas Gubernur Koster yang telah mengeluarkan
Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali.
Pencapaian Bidang Pariwisata diselenggarakan dengan menetapkan haluan pariwisata Bali berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat, ditandai dengan penataan pariwisata Bali secara fundamental dan komprehensif penyelenggaraan kepariwisataan
Bali. “Kemudian Meningkatkan tata kelola kepariwisataan agar berdaya saing. Membangun kepariwisataan yang berpihak pada sumber daya
lokal Bali, mengangkat harkat dan martabat petani, nelayan, dan perajin lokal Bali, serta membangun kepariwisataan yang berdampak langsung pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan Krama
Bali secara berkelanjutan,” ujar Gubernur Koster yang telah mengeluarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali ini.
Selanjutnya, dalam Pencapaian Pembangunan Infrastruktur dan Sarana-Prasarana juga ditandai dengan pembangunan strategis yang fundamental dan monumental, Ngider Bhuwana antara lain
meliputi pembangunan pelindungan kawasan suci Pura Agung Besakih di Karangasem, dengan anggaran sebesar Rp884 mjliar yang akan selesai pada Desember 2022, pembangunan Kawasan
Pusat Kebudayaan Bali seluas 334 hektare di Klungkung, dengan anggaran Rp2,5 triliun, saat ini sedang tahap pematangan lahan, dilanjutkan pembangunan fisik mulai 2023, direncanakan
selesai tahun 2025, dan Pembangunan Shortcut Singaraja-Mengwitani dengan anggaran Rp1,6 triliun, direncanakan selesai tahun 2025.
Selain itu, ada juga pembangunan Tol Jagat Kerthi Bali dengan nilai investasi sebesar Rp24 triliun, groundbreaking pada 10 September 2022. Djrencanakan selesai tahun 2025.
Pembangunan Pelabuhan Sanur – Denpasar dengan anggaran Rp376 miliar, selesai bulan September 2022, Pembangunan pelabuhan Sampalan-Nusa Penida dengan anggaran Rp90 miliar, sudah selesai tahun
2021, pembangunan pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan dengan anggaran Rp97 miliar, selesai bulan September 2022. “Selanjutnya pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Denpasar, dengan anggaran Rp6,1 triliun, direncanakan selesai 2023, pembangunan Bendungan Sidan di Badung, dengan anggaran Rp1,8 triliun, direncanakan selesai tahun 2023, pembangunan Bendungan Tamblang di Buleleng, dengan anggaran Rp794 miliar selesai bulan Desember 2022; da pembangunan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng, dengan anggaran
lebih dari Rp400 miliar, direncanakan selesai Agustus 2023,” kata mantan Anggota Badan Anggaran DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini yang disambut tepuk tangan.
Ia menegaskan pembangunan infrastruktur dan sarana prasana strategis ini berdampak langsung untuk menumbuhkan daya tarik pariwisata baru, menciptakan pusat-pusat perekonomian baru,
menyeimbangkan pembangunan wilayah Bali Utara-Selatan-Barat-Timur dan Tengah hingga meningkatkan kapasitas perekonomian Bali di dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Bali dan menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah
Provinsi dan Kota/Kabupaten se-Bali.
Pencapaian dalam menjaga alam Bali bersih sebagai
pewujudan Bali Era Baru untuk menciptakan kehidupan masyarakat Bali yang sehat dan berkualitas dilaksanakan melalui kebijakan Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih, dengan mengganti pembangkit
tenaga listrik berbasis bahan bakar batubara dan minyak (fosil) dengan bahan bakar ramah lingkungan berupa gas di Celukan Bawang, Pemaron, Gilimanuk, dan Pesanggaran dengan kapasitas total 595 MW dan menjadikan pembangkit tenaga listrik dari Paiton,
Jawa Timur kapasitas 340 MW sebagai cadangan (reserve sharing). Selanjutnya memantapkan pelaksanaan program Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, dengan slogan: “Desaku Lestari Tanpa Sampah Plastik”; Memantapkan pelaksanaan program pengelolan sampah berbasis sumber di Desa/Kelurahan dan Desa Adat, dengan slogan: “Desaku Bersih Tanpa Mengotori Desa Lain.”
Termasuk, memfasilitasi desa/kelurahan dan desa adat se-Bali melaksanakan pengelolaan sampah berbasis sumber dengan membangun TPS-3R. Membangun 102 Unit TPS-3R di Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan dengan pagu anggaran Rp100 miliar mulai tahun 2021, selesai tahun ini. Memfasilitasi Kota/Kabupaten se-Bali membangun TPST, ditargetkan tuntas 2023. Membangun 3 Unit TPST di Denpasar dengan pagu anggaran Rp 110 miliar mulai dibangun dan selesai 2022 ini. Hingga melakukan penguatan pembangunan bidang lingkungan hidup juga ditopang melalui program pelindungan danau, mata air, sungai, dan laut, dengan slogan: “Airku Bersih Hidupku Sehat” dan percepatan pelaksanaan program pertanian organik, dengan slogan “Panganku Organik Hidupku Sehat dan Berkualitas”.
“Inisiatif titiang (saya, red)elaksanakan program Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, mendapat respons positif, apresiasi, dan dukungan penuh dari Bapak Menko Kemaritiman dan Investasi, Menteri Bappenas, dan Menteri PUPR, sehingga berhasil mendapat anggaran dari APBN. Pengoperasian 3 unit TPST di Denpasar yang mampu mengolah sampah lebih dari 1.000 ton per hari, maka TPA Sarbagita Suwung yang menjadi tempat penumpukan sampah sejak berpuluh-puluh tahun, akan ditutup pada akhir Oktober 2022, sebelum pelaksanaan Pertemuan Presidensi G20 pada November 2022,” tegas Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini yang disambut tepuk tangan.
Pencapaian Bidang Perekonomian dikembangkan dengan kebijakan yang berbasis kekayaan dan keunggulan Alam serta potensi sumber daya lokal Bali, terutama pertanian, kelautan dan perikanan.
“Ekonomi Kerthi Bali telah dijadikan percontohan dalam transformasi ekonomi nasional oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional RI yang dituangkan dalam dokumen Peta Jalan Ekonomi
Kerthi Bali: Hijau, Tangguh, Sejahtera, telah diresmikan oleh Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo, Jumat (Sukra Pon, Medangsia), 3 Desember 2021,” kata Wayan Koster.
Kemudian Pencapaian Program Reforma Agraria merupakan langkah besar yang sangat bersejarah dilakukan Gubernur Bali yang ditandai dengan terobosan berani dan berpihak nyata kepada rakyat kecil yang berpuluh-puluh, bahkan sampai ratusan tahun menghadapi masalah tidak kunjung selesai, dengan serius menyelesaikan masalah tanah seluas 463,26 hektare, terdiri dari 1.836 sertifikat secara gratis. Salah satunya, menyelesaikan sertifikat hak kepemilikan tanah warga Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerogak, Kabupaten Buleleng, dengan luas 612,93 hektare, yang dibagi untuk warga Desa
Sumberklampok seluas 458,70 hektare (74,84%) dan untuk Pemerintah Provinsi Bali seluas 154,23 hektare (25,16%). Sebanyak 800 sertifikat untuk tempat tinggal warga diserahkan pada Selasa, 18 Mei 2021 dan sebanyak 813 sertifikat untuk tanah garapan warga diserahkan pada Rabu, 22 September 2021.
Menyelesaikan sertifikat hak kepemilikan tanah tempat tinggal warga Kelurahan Tanjung Benoa, Kabupaten Badung, seluas 2,1 hektare, sebanyak 90 sertifikat secara gratis terdiri dari 85 sertifikat
untuk warga dan 5 sertifikat untuk Pangempon Pura, yang diserahkan pada Senin, 30 Mei 2022, menyelesaikan sertifikat hak kepemilikan tanah tempat tinggal seluas 1,3 hektare, sebanyak 69 sertifikat secara gratis untuk 64 sertifikat atas nama perorangan warga Tukad Unda, Kelurahan Semarapura Kangin, Klungkung, 1 sertifikat atas nama Pura, 2 sertifikat atas nama Pemerintah Provinsi Bali, dan 2 sertifikat atas nama Pemerintah Kabupaten Klungkung, diserahkan pada Minggu, 19 Juni 2022; dan menyelesaikan sertifikat hak kepemilikan tanah tempat tinggal seluas 1,1 hektare, sebanyak 64 sertifikat secara gratis untuk warga Tukad Unda,
Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, Klungkung, diserahkan pada Minggu, 25 September 2022.
Pencapaian Penanganan Pandemi COVID-19 di Bali semakin membaik dan stabil dan pencapaian vaksinasi semakin meningkat, vaksinasi ke-1 mencapai 107%, vaksinasi ke-2 mencapai 98%, dan vaksinasi ke-3 (booster) sudah mencapai lebih dari 80%. Penanganan Pandemi COVID-19 di Bali termasuk dalam kategori terbaik di Indonesia, demikian halnya pencapaian vaksinasi di Bali tercepat dan tertinggi di Indonesia.
Pascamembaiknya penanganan pandemi Covid-19,
menjadikan pariwisata dan perekonomian Bali pulih dan bangkit kembali yang diiringi dengan diberlakukannya kebijakan tanpa karantina bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali, mulai 7 Maret 2022. Kini jumlah wisatawan ke Bali melalui pintu Bandara I Gusti Ngurah Rai terus mengalami peningkatan. Saat ini wisatawan domestik sudah mencapai lebih dari 12.000 orang kedatangan per hari, dan wisatawan mancanegara sudah mencapai lebih dari 10.000 orang kedatangan per hari.
Demikian juga, jumlah penerbangan internasional yang langsung ke Bali terus bertambah, sampai saat ini telah mencapai 24 maskapai. Semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Bali, kata Wayan Koster adalah keberhasilan berkat keberanian memperjuangkan kebijakan tanpa karantina dan pemberlakuan Visa
on Arrival (VOA) untuk 72 negara dan bebas visa untuk 9 negara ASEAN.
Dikatakan Koster yang pernah menjadi peneliti di Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Depdikbud RI ini pencapaian yang sangat baik ini juga berkat kepercayaan masyarakat nasional dan
internasional terhadap Bali semakin meningkat, sehingga event nasional dan internasional semakin banyak diselenggarakan di Bali.
Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara ke Bali secara langsung telah berdampak pada pemulihan pariwisata dan pemulihan perekonomian Bali. Kata Koster, Bali mulai bangkit kembali. Hal ini ditunjukkan dengan
pertumbuhan perekonomian Bali yang terus meningkat sejak munculnya Pandemi COVID-19 tahun 2020. Pada 2020, perekonomian Bali mengalami keterpurukan ditandai dengan pertumbuhan negatif (kontraksi), sebesar -9,31%; tahun 2021 dengan
pertumbuhan negatif (kontraksi), sebesar -2,47%; tahun 2022 pada Triwulan I dengan pertumbuhan mulai positif, sebesar 1,46%; dan pada Triwulan II dengan pertumbuhan positif sebesar 3,04%. “Kita
berharap pada Triwulan III akan meningkat mendekati 3,5% dan Triwulan IV sudah mencapai 4%. Astungkara, Badai pasti akan berlaluu!” ujarnya.
Pencapaian Indikator Makro ditunjukan dengan capaian indicator yang gemilang, seperti tingkat kemiskinan 4,57%, terendah ke-4 di bawah rata-rata nasional 9,54% (data BPS Maret 2022); tingkat pengangguran sebesar 4,84%, di bawah rata-rata
nasional sebesar 5,83% (data BPS Pebruari 2021); dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 75,69 di atas rata-rata nasional sebesar 72,29 (data BPS, 2021).
Dalam Prestasi Kinerja Pemerintah Provinsi Bali secara keseluruhan pencapaian prestasi kinerjanya sangat baik, dibuktikan dengan diraihnya Nilai BB (Baik Sekali) untuk Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, tahun 2021, Nilai BB (Baik Sekali) untuk pelaksanaan program Reformasi Birokrasi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, tahun 2021, dan Penghargaan
kategori Sangat Baik dalam penerapan Sistem Merit, dari Komisi Aparatur Sipil Negara, tahun 2021.
Berbagai penghargaan juga diraih di 2021. Seperti, penghargaan Peringkat I Badan Kepagawaian Negara Award dalam Implementasi Penilaian Kinerja, tahun 2021, Penghargaan Peringkat I Badan Kepagawaian Negara Award tahun 2021 dalam Komitmen Pengawasan dan Pengendalian, dan Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan kualitas semakin baik dalam tata kelola keuangan daerah dari BPK RI, 9 kali berturut-turut sampai tahun 2021.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Bali, Wayan Koster menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Yang Mulia, Presiden RI, Bapak Ir. Joko Widodo beserta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju atas segala dukungan yang sangat besar dalam Pembangunan Bali. Ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada Yang Mulia, Presiden ke-5 RI, Ibu Prof. Dr. (HC) Megawati Soekarnoputri atas segala perhatian, arahan, dan bimbingan dalam pembangunan Bali.
“Titiang juga mengajak seluruh sameton Krama Bali dan adik-adik generasi muda, agar berpartisipasi aktif, solid bergerak, dengan meneladani ajaran Bung Karno yakni: bergotong-royong; pembantingan tulang bersama, memeras keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama, amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua, guna mewujudkan visi: “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan
Semesta Berencana memasuki Bali Era Baru,” pungkasnya disambut nada merdeka oleh seluruh undangan yang memenuhi Gedung Ksirarnawa. (kmb/balipost)