Siswa terpaksa tidak mengikuti UAS karena harus mengungsi. (BP/win)
SEMARAPURA, BALIPOST.com – Karena naiknya status Gunung Agung ke level IV (Awas), sejumlah anak-anak harus kembali mengungsi. Anak-anak yang berstatus pelajar ini sedianya harus mengikuti ujian akhir sekolah (UAS) mulai Senin (27/11).

Namun karena mengungsi, para siswa ini batal mengikuti UAS. Salah satu siswa yang berada di posko pengungsian Gor Swecapura, Ni kadek Vidya Savitri, mengaku tidak bisa mengikuti ujian lantaran sekolahnya berada di KRB, sehingga ditutup. Ia memilih bermain bersama temannya, sembari menunggu kapan akan dilangsungkan ujian susulan. “Ujiannya diundur. Kepala sekolah yang sudah mengumumkan itu kemarin,” ujar siswa kelas VII SMP N 2 Selat, Karangasem tersebut, Senin (27/11).

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Kembali Bertambah, Seluruhnya Berusia di Bawah 50 Tahun

Berbeda halnya yang dilakukan oleh salah satu orang tua murid, Wayan Ngawit asal Desa Muncan, Karangasem. Meskipun desanya berada di KRB, namun dikatakan, sekolah di sana masih dibuka seperti biasa.

Sehingga, pagi-pagi ia harus mengantarkan anaknya ke sekolahnya gang berada di Desa Muncan untuk mengikuti ujian. “Kalau tidak ikut takutnya ketinggalan. Nanti selesai ujian balik lagi ke sini (posko pengungsian GOR Swecapura, red),” ujarnya. (Winatha/balipost)

Baca juga:  Pelanggar PPKM Darurat, Perlu Edukasi Masif
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *