NEGARA, BALIPOST.com – Pascapenutupan Bandara Ngurah Rai sebagai dampak erupsi Gunung Agung, jumlah penumpang melalui jalur darat Pelabuhan Gilimanuk meningkat Senin sotre (27/11). Kendaraan roda empat khususnya mobil dan travel yang mengangkut penumpang dari Bandara mulai menumpuk di parkir Pelabuhan.
Selain roda empat, kendaraan barang (truk) dan bus juga terus mengalir keluar Bali. Berbeda dengan kondisi saat pagi dan siang yang masih lengang. Hingga sore, antrean terjadi di loket tiket masuk Pelabuhan. Sebagian besar merupakan penumpang pesawat yang beralih ke jalur transportasi darat karena dampak penutupan Bandara.
Sebagian besar merupakan wisatawan mancanegara yang hendak keluar Bali. Beberapa penumpang mengaku hendak menuju Surabaya tepatnya Bandara Djuanda untuk melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat. Dari pengamatan para penumpang selain menggunakan bus atau travel dan mobil pribadi, ada juga penumpang yang turun hingga di pelabuhan Gilimanuk untuk menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Baru melanjutkan ke Surabaya menggunakan kereta api maupun bus. Selain di loket kendaraan roda empat, antrean juga mulai terlihat di di loket tiket penumpang.
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk, Kompol Nyoman Subawa mengakui adanya lonjakan kendaraan pascapenutupan Bandara Ngurah Rai. Sebagian besar merupakan penumpang pesawat terbang dialihkan melalui jalur darat menggunakan bus dan travel.
Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahyono mengatakan peningkatan jumlah kendaraan menjelang sore hingga malam hari. Dari informasi yang diterimanya, untuk para penumpang pesawat yang dialihkan termasuk wisatawan menggunakan 100 bus dan diantaranya melintasi Gilimanuk. Diantaranya 40 dari DAMRI dan 60 bus dari Organda.
Penumpang pesawat yang keluar Bali selain melalui penyebrangan selat Bali juga melalui Pelabuhan Padang Bai menuju ke Lombok. Untuk antisipasi lonjakan penumpang, ASDP menurutnya mengoprasikan 32 kapal dari total 52 kapal yang disiapkan. Bila terjadi lonjakan yang sangat padat, maka akan semua kapal akan dioperasikan dan mempercepat waktu bongkar muat.
Pelabuhan juga membuat Posko Tanggap Darurat yang diperuntukan bagi penumpang yang ingin beristirahat. Posko Tanggap Darurat Gunung Agung itu memanfaatkan gedung VIP ASDP. Bilamana ada lonjakan penumpang dan posko penuh, ASDP akan memperluas ruangan untuk penumpang hingga ke ruangan VVIP. (surya dharma/balipost)