JAKARTA, BALIPOST.com – Skala Survei Indonesia (SSI) menggelar survei calon presiden di Pemilu 2024. Hasilnya, ada tiga nama yang meraih suara tertinggi dari responden.
Menurut Direktur Eksekutif SSI Abdul Hakim, pihaknya menggelar survei berjudul “Peta Politik Nasional 12 Bulan Jelang Pendaftaran Capres” antara 23 sampai 29 September 2022. Responden berjumlah 1.200 orang dengan metode penarikan acak bertingkat (“sampling multistage random”).
Dikutip dari Kantor Berita Antara, ia menyebutkan ada tiga nama yang meraih suara tertinggi. Yaitu Prabowo Subianto unggul di posisi pertama. Kemudian, Ganjar Pranowo di posisi kedua dan Anies Baswedan posisi ketiga. “Lagi-lagi yang muncul hanya tiga nama, Pak Prabowo, Mas Ganjar, dan Mas Anies Baswedan,” katanya.
Hasil tersebut, kata Abdul, diperoleh ketika publik disodorkan referensi 24 nama pilihan capres melalui pertanyaan tertutup. Tiga nama capres yang paling banyak dipilih adalah Prabowo Subianto sebesar 20,4 persen, disusul Ganjar Pranowo sebesar 13,5 persen dan Anies Baswedan sebesar 11,8 persen.
“Sementara yang belum memutuskan atau tidak tahu/tidak jawab/rahasia sebanyak 36,9 persen,” katanya.
Kemudian, ketika publik disodorkan referensi 10 nama pilihan capres melalui pertanyaan tertutup, Prabowo Subianto unggul di tiga besar dengan raihan suara 30,3 persen, disusul Ganjar Pranowo sebesar 22,3 persen dan Anies Baswedan sebesar 20,8 persen.
Begitu pula, sambung Abdul, ketika publik disodorkan referensi empat nama pilihan capres melalui pertanyaan tertutup Prabowo Subianto unggul dengan raihan suara 33,4 persen, disusul Ganjar Pranowo sebesar 27,9 persen, Anies Baswedan sebesar 23,7 persen, dan Puan Maharani sebesar 3,3 persen.
Sementara dalam pertanyaan terbuka ketika publik diminta untuk memilih capres Prabowo menjadi yang paling banyak dipilih, yakni sebesar 15 persen, menyusul Ganjar Pranowo sebesar 11,7 persen, Anies Baswedan sebesar 10,7 persen, dan Joko Widodo (Jokowi) sebesar 10,0 persen.
“Pertama Pak Prabowo, kedua Pak Ganjar, ketiga Mas Anies Baswedan, dan keempat ketika (pertanyaan) terbuka memang Pak Jokowi masih ada, meskipun angkanya sudah ada di urutan ke-4 karena semuanya mayoritas sudah sadar bahwa Pak Jokowi sudah tidak bisa ‘nyalon’ lagi,” paparnya.
Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (“margin of error”) sekitar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Usia responden yang dijadikan sampel adalah 16 tahun ke atas atau sudah menikah. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner. (kmb/balipost)