Suasana di Bandara Ngurah Rai. (BP/Istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sebanyak 25 maskapai internasional melayani penerbangan ke Bali. Puluhan maskapai itu melayani 22 rute penerbangan. Demikian diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, Senin (3/10).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Menparekraf mengatakan semakin banyak jumlah penerbangan, pariwisata akan semakin meningkat secara berkualitas dan berkelanjutan.

Adapun 25 maskapai tersebut adalah AirAsia Berhad, Indonesia Air Asia, Malaysia Airlines, Scoot Tigerair, Virgin Australian, Cebu Pacific, Jetstar Airways, Melindo Air, Singapore Airlines, Phillippines Air Asia, serta Citilink Indonesia.

Kemudian juga Jetstar Asia Airways, Phillippine Airlines, Thai Air Asia, China Airlines, Emirates, KLM Royal Dutch, Qantas Airways, Thai Airways, Eva Air, Garuda Indonesia, Korean Air, Qatar Airways, Vietjet Air, dan Turkish Airline.

Baca juga:  Video Call Mesum, Pemuda Diganjar Lima Tahun Penjara

Kehadiran 25 maskapai tersebut diiringi pembukaan 22 rute, yaitu Perth, Sydney, Melbourne, Brisbane, Darwi, Adelaide, dan Cairns dari Australia.

Selanjutnya ialah Dilli-Timor Leste, Singapura, Kuala Lumpur di Malaysia, Manila di Filipina, Suvarnabhumi-Bangkok dan Don Muang-Bangkok di Thailand, Hon Chi Minh dan Hanoi dari Vietnam, Taipe-Taiwan, Narita-Jepang, Incheon-Korea Selatan, Dubai-UEA, Doha-Qatar, Istanbul-Turki, dan Amsterdam-Belanda.

Dalam kesempatan tersebut, Menparekraf juga menyampaikan maskapai penerbangan internasional Eva Air dari Taiwan melakukan penerbangan perdana Taipei-Denpasar dengan menggunakan A330-300 yang membawa 212 penumpang pada Minggu (3/10).

Baca juga:  Jaring Turis Berkualitas, VoA Disarankan Dihapus

“Ini adalah bagian daripada semakin banyaknya maskapai yang melayani penerbangan ke Indonesia terutama ke Bali. Ini adalah re-aktivasi rute semula, melayani tiga kali penerbangan seminggu yaitu Rabu, Jumat, dan Minggu dan di bulan November akan menjadi pelayanan setiap hari,” ucap Sandiaga.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan menerangkan bahwa maskapai Eva Air sempat beroperasi sebelum pandemi COVID-19, tepatnya pada tahun 2019, sebelum akhirnya menghentikan kegiatan operasional selama kecamuk wabah tersebut.

Baca juga:  Gubernur Koster Komit "Ngayah" untuk Umat Hindu

Dengan dibukanya penerbangan kembali, Eva Air menjadi maskapai kedua yang melayani penerbangan langsung dari dan ke Taipei, sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu pemicu peningkatan beragam pilihan rute maupun maskapai terutama pada penerbangan Internasional.

“Saat ini, lalu lintas penerbangan internasional terus menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga statistik lalu lintas angkutan udara turut ikut bertambah di bulan Oktober 2022,” kata dia di Badung, Bali, Senin. (kmb/balipost)

BAGIKAN