MANGUPURA, BALIPOST.com – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Bali. Kunker ini untuk mengecek kembali beberapa lokasi (venue) Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, Presiden akan melakukan kunker pada 5 sampai 6 Oktober. Kepala Negara, kata Kapolda Bali Irjen Pol Putu Jayan Danu Putra, direncanakan memeriksa kesiapan beberapa venue KTT G20, antara lain di The Apurva Kempinski, kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai, dan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park. “Bapak Presiden direncanakan melaksanakan pengecekan di venue-venue yang disiapkan untuk kegiatan KTT November, sehingga lokasi tersebut perlu diadakan pengamanan,” katanya.
Dalam kunjungan kerjanya di Bali, Presiden dijadwalkan membuka dua side event G20 di Nusa Dua. Yaitu, The 5th World Conference on Constitutional Justice (WCCJ), dan World Conference on Creative Economy (WCCE).
Oleh karena itu, 1.148 personel gabungan dari Polda Bali, BKO Mabes Polri, dan petugas keamanan lainnya pun disiagakan untuk mengamankan kegiatan side event G20 sekaligus kunjungan kerja Presiden RI selama di Bali.
“Dalam rangka mengamankan rangkaian kunjungan kerja Presiden di Bali, Polda Bali dan jajaran beserta komponen keamanan lainnya melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi Operasi Puri Agung VIII 2022. Operasi pengamanan ini akan berlangsung selama 4 hari mulai dari 4 Oktober sampai dengan 7 Oktober 2022,” katanya.
Kapolda menyampaikan panitia pelaksana KTT G20 beserta pasukan pengamanan juga dijadwalkan menggelar simulasi kedatangan delegasi KTT G20, Selasa (4/10). “Simulasi ini mendekati kenyataan, karena dilengkapi dengan kendaraan yang akan dipakai,” kata Kapolda Bali.
Ia menyebut simulasi itu, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, akan digelar di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, kemudian lokasi KTT G20 The Apurva Kempinski.
“Lokasi lain, hutan mangrove (Tahura Ngurah Rai), GWK, dan tempat lain untuk pelaksanaan kegiatan,” kata dia.
Kapolda Bali pun meminta kerja sama dan bantuan masyarakat untuk turut mendukung kegiatan simulasi tersebut, mengingat kemungkinan ada rekayasa lalu lintas.
“Kami mohon kerja samanya dari segenap masyarakat. Jika ada pengaturan dan pengalihan lalu lintas mohon disesuaikan,” kata Kapolda Bali. (kmb/balipost)