DENPASAR, BALIPOST.com – Tim tuan rumah Indonesia, mematok target juara umum cabor woodball, pada Asian Games (AG) 2018, yang melombakan 14 nomor. Saingan terberat Indonesia adalah Thailand, termasuk untuk turnamen internasional atau level dunia.
Itu dilontarkan Ketua Umum PB Indonesia Woodball Association (IWbA) Tandiono Jacky, di Denpasar, Selasa (21/3).
Tandiono berniat membentuk timnas Merah-Putih untuk AG. Caranya, dia akan mendatangkan pemain woodball terbaik di daerah, untuk menjalani seleknas di Semarang. ‘’Minimal kami akan menjaring pemain putra (9), dan putri (9), dengan pelatih Kiswantoro,’’ kata Tandiono.
Dia berharap, pasca pelaksanaan AG di Indonesia, hajatan multievent empa tahunan se-Asia, bakal digelar di Tiongkok pada 2022. ‘’Pengajuan tuan rumah AG tidak ada lagi, kecuali Tiongkok. Oleh sebab itu, kami optimis woodball menjadi cabor resmi yang dipertandingkan pada AG di Tiongkok,’’ tuturnya.
Tandiono Jacky berobsesi, ke depan woodball dipertandingkan di Olimpiade, caranya mulai sekarang segala peralatan harus standar. ‘’Saat kami mau masuk AG, banyak pihak yang meremehkan, woodball dibilang olahraga ecek-ecek,’’ kata dia.
Padahal, dirinya ditawari memimpin beberapa cabor, namun semua ditolaknya dan lebih suka memegang woodball.
Apalagi, Indonesia memiliki juara dunia woodball di nomor single Ahris Sumaryanto asal Jepara. ‘’Ahris ini tiap hari berlatih 3-4 jam,’’ jelas Tandiono.
Bali secara kuantitas banyak atlet yang menggeluti, tetapi kualitas masih kurang, sebab untuk mencetak prestasi diperlukan kesatuan pikiran dan hati.
Terkait hal ini, Ketua Umum Pengprov IWbA Bali Nurianto mengatakan, upaya mewujudkan prestasi, pihaknya telah menggelar berbagai seleksi. ‘’Namun kami optimis minimal dua atlet kami, masuk skuad timnas AG,’’ ungkapnya. (daniel/balipost)