Arsip - Seorang petugas keamanan mengingatkan warga yang sedang menikmati makanan dan minuman agar tidak berlama-lama duduk di pinggir jalan di Distrik Chaoyang, Beijing, China, Rabu (18/5/2022). (BP/Antara)

BEIJING, BALIPOST.com – Sejumlah objek wisata di China dikenai penguncian wilayah atau lockdown menjelang berakhirnya musim liburan Hari Nasional. Kebijakan ini diambil karena muncul kekhawatiran meluasnya penularan COVID-19 varian Omicron BF.7.

Dikutip dari Kantor Berita Antara, objek wisata perbukitan Zhangjiajie di Provinsi Hunan dan beberapa wilayah lainnya diberlakukan manajemen statis, istilah baru yang dipakai otoritas kesehatan China untuk menggantikan istilah “lockdown”, mulai Kamis (6/10). Zhangjiajie yang berada di wilayah tengah China dalam beberapa tahun terakhir dibanjiri wisatawan karena ketenarannya setelah menjadi lokasi pengambilan gambar untuk film Avatar.

Baca juga:  Kasus COVID-19 Terus Naik, Ketua DPRD Gianyar Minta "Lockdown"

Pengelola objek wisata Kota Tua Fenghuang di Provinsi Hunan, Jumat, menyatakan permintaan maaf kepada para pengunjung yang telantar setelah ditemukan lima kasus positif. Pihaknya berjanji akan menggratiskan tiket masuk pada 2023 kepada para pengunjung objek wisata kelas A yang telantar tersebut.

Kota Haikou di Provinsi Hainan juga mengumumkan manajemen statis sementara mulai Kamis pukul 07.00 waktu setempat (06.00 WIB) hingga Jumat pukul 22.00. Kebijakan tersebut diambil setelah kota di pulau tropis di wilayah selatan China itu terdapat tujuh kasus positif sejak Rabu (5/10).

Baca juga:  Kampanye Imunisasi MR, Target Bali 962.810 Anak

Beberapa kota lain memperketat kebijakan antipandemi melalui pemeriksaan suhu badan dan kartu kesehatan di pusat-pusat transportasi publik, termasuk persyaratan membuat janji terlebih dulu sebelum memasuki pusat keramaian.

Media China mencatat beberapa kota yang memperketat arus keluar-masuk orang di antaranya, Shanghai, Chongqing, Nanjing di Provinsi Jiangsu, dan Urumqi di Daerah Otonomi Xinjiang selama tujuh hari musim liburan Hari Nasional mulai Sabtu (1/10).

Kasus Omicron BF.7 di China pertama kali ditemukan di Hohhot, Daerah Otonomi Mongolia Dalam pada 28 September 2022.

Baca juga:  Moratorium Pariwisata Mendesak Dilakukan, Izin Mesti Libatkan Masyarakat

Hingga Kamis (6/10) di Mongolia Dalam terdapat 381 kasus positif dan 1.554 kasus tanpa gejala, mayoritas kasus ditemukan di Kota Hohhot .

Beberapa wilayah di Mongolia Dalam lainnya, termasuk di Ulanhot, dikenai manajemen statis mulai Jumat hingga Minggu (9/10).

Orang yang pernah positif dan pernah mendapatkan vaksin COVID-19 sangat mungkin tertular varian Omicron BF.7.

Saat ini China juga sedang bersiap menggelar hajatan politik akbar lima tahunan, Kongres ke-20 Partai Komunis China (CPC) mulai 16 Oktober mendatang. (kmb/balipost)

BAGIKAN