BANGLI, BALIPOST.com – Rencana perelokasian korban bencana alam banjir bandang di Banjar Yeh Mampeh, Desa Batur Kintamani bakal segera dilakukan Pemkab Bangli dalam waktu dekat ini. Selasa (28/11), Pemkab Bangli melalui BPBD telah melakukan pertemuan dengan puluhan kepala keluarga yang menjadi korban bencana untuk menyampaikan rencana relokasi. Ditargetkan perelokasi korban bencana di Batur tuntas dilakukan Januari tahun 2018.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Bangli Wayan Karmawan ditemui mengatakan pertemuan dengan 50 KK korban bencana alam dilaksanakannya di Wantilan Desa Batur Selatan. Dalam pertemuan itu, pihaknya menyampaikan mengenai proses pelaksanaan relokasi dan pembangunan rumah bagi para korban bencana.
Dijelaskan Karmawan, sesuai yang telah direncanakan kelimapuluh keluarga korban bencana banjir bandang di Yeh Mampeh akan direlokasi ke dua tempat. 28 KK diantaranya akan direlokasi di tanah laba pura Gunung Sari Batur, dan sebagian lainnya direlokasi di tanah milik korban. Untuk membangun rumah tempat tinggal, masing-masing KK yang menjadi korban bencana akan diberikan bantuan dana senilai Rp 40 juta, yang Rp 25 juta diantaranya bersumber dari bantuan dana siap pakai (DSP) BNPB, sementara sisanya Rp 15 juta berasal dari dana Pemkab Bangli yang dihimpun dari sumbangan pihak ketiga. Dana tersebut akan ditransfer ke rekening masing-masing korban bencana. “Mengenai gambar bentuk rumah yang akan dibangun, sudah kita siapkan. Nanti pengerjaannya akan dilakukan warga dengan diawasi oleh tim desa,” jelasnya.
Pihaknya menargetkan, perelokasian korban bencana alam di Banjar Yeh Mampeh ini akan tuntas pada Januari 2018 mendatang. “Proses pembangunannya akan dimulai setelah pembuatan rekeningnya clear,” ujarnya.
Sementara itu disinggung mengenai rencana relokasi korban bencana tanah longsor di Banjar Bantas Desa Songan, Karmawan menyatakan belum bisa dilakukan bersamaan dengan relokasi korban bencana di Banjar Yeh Mampeh. Yang masih menjadi kendala, kata Karmawan karena belum tuntasnya proses pembebasan lahan yang akan dijadikan tempat relokasi di Kementerian Kehutanan (Kemenhut). Sesuai rencana, jumlah warga Banjar Bantas yang akan direlokasi ke lahan seluas 30 are di Banjar Serongga Desa Songan sebanyak 26 KK. “Kami rencananya juga akan melakukan pertemuan dengan korban bencana di Banjar Bantas untuk menyampaikan permasalahan ini,” jelasnya. (dayu rina/balipost)