Kabid Industri Ekonomi Kreatif Dispar, Ngakan Tri Ariawan mendampingi Pihak Pelangi Badung, Putu Pasek Pranata memberikan klarifikasi terkait adanya keluhan terhadap Festival Layang-Layang Bupati Badung Cup 2022. (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Festival Layang-layang Bupati Badung Cup 2022 yang dihelat Dinas Pariwisata (Dispar) Badung tercoreng. Festival yang bekolaborasi bersama Pelangi Badung ini menuai banyak protes dari peserta lomba.

Peserta yang tak terima atas kebijakan panitia itu mengunggah protesnya di media sosial (Medsos). Banyak komentar miring bermunculan terkait protes itu.

Sejumlah peserta mengaku kecewa lantaran anggaran festival begitu besar. Namun, sejumlah peraih juara harapan tak diberikan hadiah. Peserta juga membayar Rp100 ribu dengan dalih membeli t-shirt dan topi.

Hanya saja, tidak semua peserta yang telah membayar mendapatkan t-shirt dan topi. Hingga festival ditutup barang tak juga diberikan.

Baca juga:  Objek Wisata Ceking Kembali Ditutupi Seng

Kadis Pariwisata Badung, Nyoman Rudiartha didampingi Kabid Industri Ekonomi Kreatif Dispar, Ngakan Tri Ariawan, Selasa (11/10) membenarkan Festival Layang-layang Bupati Badung Cup 2022 merupakan kegiatan Dispar Badung menggunakan dana Pokir anggota DPRD Badung. Namun, kegiatan ini menggandeng Pelangi Badung selaku partner.

Dispar sendiri telah membuat RKA (Rencana Kerja Anggaran) dimana dana festival sebesar Rp317 juta. Meliputi biaya operasional, penyewaan alat, pengadaan seragam panitia, termasuk hadiah lomba.

Hadiah dialokasikan sebesar Rp84 juta. Dispar sendiri tidak ada menyarankan Pelangi Badung sebagai partner untuk memungut biaya pendaftaran. “Sebenarnya tidak ada uang pendaftaran, tapi Pelangi Badung menjual merchandise berupa baju dan topi. Yang mendaftar itu mutlak dapat baju kaos. Kami sudah wanti-wanti kepada Pelangi Badung supaya tidak memugut biaya pendaftaran karena biaya sudah oleh Dispar Badung,” ujar Tri Ariawan.

Baca juga:  Orang Tua Siswa Baru Protes Diwajibkan Beli Seragam di Satu Rekanan

Terkait adanya keluhan bahwa peserta bayar Rp100 ribu tapi tidak dapat merchandise, pihaknya justru mempertanyakan ke Pelangi Badung. “Kami justru menanyakan itu ke Pelagi Badung. Kalau memang belum dapat supaya diberikan,” pintanya.

Sementara untuk hadiah sesuai RKA Dispar, lanjut Tri Ariawan semuanya sudah dicantumkan. Untuk hadiah juara harapan memang hanya mendapat plakat.

Pihak Pelangi Badung, Putu Pasek Pranata membenarkan memang ada pembayaran bagi peserta. Namun, pembayaran Rp100 ribu untuk t-shirt dan topi. Pihaknya juga sudah mengumumkan bahwa t-shirt dan topi tersedia terbatas. “Kami sudah sampaikan t-shitt dan topi terbatas. Jadi ada yang tidak dapat. Soal hadiah memang tidak semua dapat uang,” katanya.

Baca juga:  Pemkab Badung dan Kemenkumham Provinsi Bali Tanda Tangani Nota Kesepakatan

Atas keluhan peserta ini pihaknya mengakui, memang Pelangi Badung ada kendala yang disebabkan oleh jadwal event yang tertunda. Pelangi Badung menggelar dua event di waktu yang berbeda. “Kami di Panitia juga ada mengeluarkan uang sekitar Rp50 juta di luar bantuan itu,” pungkasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN