Suasana puncak karya Padususan Agung Manawaratna Tawur Balik Sumpah, Mlaspas, Lan Mupuk Padagingan di Pura Dalem Kahyangan dan Pura Prajapati Desa Adat Padangsambian, Sabtu (1/10). (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Bertepatan dengan Rahina Tumpek Wayang, Desa Adat Padangsambian, Denpasar Barat menggelar puncak Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Padususan Agung Manawaratna Tawur Balik Sumpah, Mlaspas, Lan Mupuk Padagingan di Pura Dalem Kahyangan dan Pura Prajapati Desa Adat setempat, Sabtu (1/10).

Rangkaian karya ini telah berlangsung sejak beberapa bulan lalu. Sebelum upacara, diawali dengan tarian Rejang Renteng, Wayang Lemah, Topeng Keras, Topeng Tua, Topeng Monyer, Topeng Penasar, Topeng Arsa Wijaya, dan Topeng Sidakarya.

Bendesa Adat Padangsambian, I Made Suparman, mengatakan, Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Padususan Agung Manawaratna Tawur Balik Sumpah, Mlaspas, dan Mupuk Padagingan di Pura Dalem Kahyangan Muang Pura Prajapati Desa Adat Padangsambian Denpasar diselenggarakan karena usai dilakukan pamugaran pura secara keseluruhan dan piodalan pura memang jatuh pada hari Tumpek Wayang.

Baca juga:  Desa Adat Mambang Gede Kuatkan LPD

“Kami melaksanakan upacara ini karena pura baru saja selesai direnovasi secara keseluruhan yang sudah dimulai dari bulan Januari 2022 lalu pembangunannya. Awalnya, pura berada jauh di bawah badan jalan, jadi jika hujan air akan masuk membanjiri areal pura. Oleh karena itu dari hasil rembuk warga Desa Adat Padangsambian yang terdiri dari 14 banjar, sepakat melaksanakan pamugaran pura secara keseluruhan dengan meninggikan dasar posisi pura kurang lebih 175 cm dari atas bahu jalan dengan biaya hasil urunan semua warga di Desa Adat Padangsambian dan donatur, dengan menghabiskan biaya kurang lebih sebanyak Rp3,1 miliiar,” ungkapnya.

Baca juga:  Perseden Dijamu Perselobar pada 18 November

Ditambahkannya rangkaian upacara sudah dimulai sejak 12 Agustus 2022 lalu yakni matur piuning, dan hari ini Saniscara Kliwon Wuku Wayang 1 Oktober 2022 merupakan puncak karya yang di-puput oleh 7 pandita, yakni Ida Rsi Agung Yoga Sidhi Wang Bang Pinatih, Ida Pedanda Buda Tegal Jadi, Ida Rsi Hari Dantam Griya Mas Tumbakbayuh, Ida Pandita Empu Nabe Siwa Nanda, Ida Buda Dukuh Celagi, Ida Sri Agung Dharma Putra Adnyana Manuaba dan Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Smara Sanyasa Tanaya.

Sementara itu, Wali Kota Jaya Negara seusai ngayah masolah mengatakan, bahwa pelaksanaan Puncak Karya Mamungkah Ngenteg Linggih Padususan Agung Manawaratna Tawur Balik Sumpah, Mlaspas, dan Mupuk Padagingan di Pura Dalem Kahyangan dan Pura Prajapati Desa Adat Padangsambian Denpasar Barat ini merupakan momentum bagi masyarakat untuk selalu eling dan meningkatkan srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Baca juga:  Desa Adat Guliang Kangin Jaga Adat Budaya Bali

Sudah sepatutnya seluruh elemen warga banjar yang ada di Desa Adat Padangsambian menjadikan ini sebuah momentum untuk menjaga keharmonisan antara parahyangan, palemahan, dan pawongan sebagai impelementasi dari ajaran Tri Hita Karana. “Dengan pelaksanaan pujawali ini mari kita tingkatkan sradha bhakti kita sebagai upaya menjaga harmonisasi antara parahyangan, pawongan, dan palemahan sebagai impelementasi Tri Hita Karana, dan semoga pascapandemi Covid-19 kita selalu diberikan kekuatan dan kesehatan,” ujar Jaya Negara. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN