NEGARA, BALIPOST.com – Antisipasi kemungkinan terburuk Erupsi Gunung Agung di Karangasem, Pelabuhan Gilimanuk menyiapkan upaya evakuasi. Selama dua hari ini, ASDP Gilimanuk juga telah menerapkan upaya yang dilakukan untuk transportasi laut imbas penutupan Bandara Ngurah Rai. Selain memaksimalkan trip kapal, bila diperlukan kapal-kapal penumpang cadangan akan dikerahkan. Namun saat ini baru 32 kapal dari total 52 kapal yang dioperasikan.
Manajer Usaha ASDP Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahyono dikonfirmasi Rabu (29/11) mengatakan antisipasi terkait evakuasi orang dan kendaraan saat ini sejatinya sudah diterapkan. Dengan adanya penutupan Bandara Ngurah Rai sejak Senin (27/11) lalu, pelabuhan telah mengambil langkah-langkah peralihan para penumpang pesawat melalui jalur darat. “Untuk penyeberangan, kami memaksimalkan dan trip kapal dengan mempercepat bongkar muat kapal dan memprioritaskan orang dan kendaraan dari Gilimanuk,” terangnya.
Pelabuhan juga menyediakan ruangan sebagai rest area apabila ada penumpang yang ingin beristirahat atau berobat di pelabuhan Gilimanuk dan Ketapang.
Terakhir adalah dengan mengoperasikan kapal tambahan atau kapal yang stand by apabila situasi sudah sangat padat. Namun selama penutupan Bandara dua hari ini, belum ada penambahan kapal karena memang belum diperlukan. “Penerapan penambahan kapal ini bersifat situasional. Salah satunya ketika memang jumlah orang atau kendaraan yang menyeberang sangat padat,” ujarnya.
Sementara itu, jajaran terkait seperti Polair, Basarnas dan TNI AL juga bekerjasama ketika kondisi evakuasi darurat laut dilakukan. Kasat Polair Polres Jembrana, Iptu H. Eddy Waluyo mengatakan saat ini Polair melakukan antisipasi dengan kerjasama kemungkinan terjadinya permasalahan di laut untuk penyeberangan. Salah satunya ketika badai atau kondisi tertentu, keamanan laut kapal-kapal di Selat Bali. (surya dharma/balipost)