TABANAN, BALIPOST.com – Tak ada firasat maupun pikiran aneh melintas di benak Kadek Mega Antara (35) sebelum bencana longsor menghancurkan rumahnya di Banjar Apuan, Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, Senin (17/10). Peristiwa nahas ini menewaskan anak pertamanya, I Putu Aldi Prayoga (12), yang saat itu tidur di kamar lain.
Ditemui di lokasi kejadian, Mega yang bekerja sebagai butler di sebuah vila di Canggu, Badung, itu nampak tabah menerima tragedi ini. Diakui tak ada firasat terkait peristiwa ini.
Sebelum longsor pun, Mega yang baru pulang dari kerja sekitar pukul 00.00 WITA tidak mengira akan terjadi peristiwa ini. Di Apuan saat dirinya pulang memang hujan, namun hal itu dinilainya biasa terjadi.
Saat tidur pun, ia mengaku tidak mendengar suara gemuruh longsor. Sehingga tidak bisa lari menyelamatkan diri sebelum longsor menimbun rumahnya.
Ia menceritakan kronologi terkait peristiwa yang menyebabkan anaknya meninggal tertimbun longsoran. “Saat itu kami sedang tidur. Tiba-tiba saya terbangun karena material longsor berjatuhan. Saya segera menarik istri dan anak kedua saya yang tidur dalam satu kamar,” ujarnya.
Longsor diperkirakan terjadi sekitar pukul 06.15 WITA hingga 06.50 WITA. Ia pun kemudian menyelamatkan sang istri, Ayu Marwati dan Kadek Amelia Hapsari (6) ke lokasi aman. Ayah Mega yang berusia hampir 70 tahun juga berhasil selamat dari peristiwa itu.
Selanjutnya ia bermaksud untuk menyelamatkan anak pertamanya yang tidur di kamar terpisah. Namun sayang, sang anak sudah tertimbun longsoran.
Diperlukan waktu sekitar 30 menit untuk melakukan evakuasi jasad sang anak dari material longsoran. Rencananya, jasad bocah yang masih duduk di bangku kelas VI SDN 1 Apuan ini akan dikremasi. (Puspawati/balipost)