JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo menegaskan akan terus memantau eskalasi aktivitas erupsi Gunung Agung. Untuk itu, ia meminta jajarannya untuk memback-up pemangku kepentingan di Bali.
“Semua harus di back up saya minta jangan sampai ada korban karena terkena letusan,” tegas Presiden Jokowi usai menghadiri Pembukaan Kompas 100 CEO Forum, di Jakarta, Rabu (29/11).
Untuk itu, Kepala Negara memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama TNI, Polri, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (dulu Basarnas) dan kementerian terkait untuk bekerja memberikan dukungan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota yang ada di Bali, terutama dalam penanganan pengungsi. Selain itu, Presiden berpesan kepada Kementerian Perhubungan dan otoritas bandara agar memperhatikan keselamatan penerbangan. “Ini penting sekali karena abu dari Gunung Agung sangat membahayakan penerbangan dan tentu saja keselamatan penumpang,” ucapnya.
Terkait dengan itu, diakui Presiden Jokowi sektor pariwisata yang menjadi andalan Bali harus serius diperhatikan. Untuk itu, ia meminta Menteri Perhubungan, Menteri Pariwisata, Gubernur Bali dan para Bupati di Bali untuk menangani wisatawan yang terkena dampak penutupan bandara.
“Agar ditangani, dilayani sebaik-baiknya. Jangan sampai mereka tidak terurus pulang atau keluar dari Bali karena bandaranya tertutup,” tegasnya.
Sedangkan kepada masyarakat di Bali, Presiden Jokowi meminta masyarakat terutama yang berlokasi di sekitar Gunung Agung, tetap tenang meskipun erupsi Gunung Agung masih terus terjadi. Ia juga meminta masyarakat untuk mengikuti saran dan imbauan baik dari pemerintah pusat maupun daerah. “Bagi mereka yang masih berada di radius 8 sampai 10 kilometer agar mengungsi demi keselamatan.” imbuhnya. (Hardianto/balipost)