Para siswa SMA N 2 Mendoyo yang mengungsi akibat rumah hancur dampak banjir diberikan semangat dan bantuan dari siswa dan para guru di tempat pengungsian, Rabu (19/10) kemarin. Para siswa ingin tetap melanjutkan sekolah meskipun sudah beberapa kali diterjang banjir. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Para pelajar dan anak-anak yang ikut menjadi korban banjir bandang dan harus mengungsi di posko penanggulangan bencana, berharap masih bisa melanjutkan sekolah. Mereka telah kehilangan bukan saja tempat hunian, tapi juga seluruh kelengkapan sekolah dan kini hanya bisa menunggu pemulihan untuk yang kesekian kalinya. Kondisi ini mengundang empati dari para guru dan teman-eman sekolah.

Di pengungsian, terdapat 11 siswa SMA 2 Mendoyo dan belasan anak-anak SD. Para siswa SMA 2 Mendoyo bersama guru, berempati dengan mengumpulkan bantuan baik baju sekolah dan perlengkapan, pakaian sehari-hari sembako dan uang.

“Tetap ingin lanjut sekolah, paling tidak lulus SMA. Ini sudah kedua kali begini, lima tahun lalu juga sama,” ujar salah satu siswa SMAN 2 Mendoyo, I Kadek Febri Mertadana ditemui di posko pengungsian, Rabu (19/10).

Baca juga:  Kurangi Kemacetan, Pemkot Denpasar Ingin Kelola Pelabuhan Sanur

Febri bersama orangtuanya tinggal di pos pengungsian lantaran rumahnya rusak diterjang banjir bandang. Banjir ini merupakan yang kedua kali dirasakan siswa kelas XI ini. Sesaat sebelum banjir bandang menyapu rumahnya, Febri ikut menyelamatkan barang dari dalam rumah. Tetapi air bah lebih cepat turun, hingga akhirnya menyelamatkan diri. Hal serupa dialami Wira Septaviana, siswi SMAN 2 Mendoyo yang rumahnya berada di bantaran sungai selatan jembatan. Ia juga menginginkan agar tetap melanjutkan sekolah meskipun saat ini sudah tidak ada barang dan rumah yang ditempati. “Tetap ingin lanjut sekolah, waktu kejadian masih di rumah. Lalu dievakuasi dan diminta kesini,” ujar siswi ini.

Baca juga:  DPRD Klungkung Temukan Kondisi Sekolah Memprihatinkan di Nusa Penida

Kepala SMA N 2 Mendoyo, I Komang Winata, mengatakan tetap akan memberikan kebijakan relaksasi kepada belasan siswa yang terdampak banjir ini dalam hal pembelajaran dan memberikan support agar tetap sekolah hingga tamat. “Tentu ada kebijakan agar tidak menghambat tetap sekolah, agar mereka bisa tetap tamat layaknya siswa lainnya,” ujar Winata.

Para guru dan siswa lainnya hadir di Posko selain memberikan semangat juga menyerahkan bantuan di antaranya untuk menunjang tetap sekolah. Seperti pakaian seragam, pakaian dan serta sembako dan uang. Support bagi para korban ini sangat diperlukan terlebih tinggal di tempat pengungsian. Para siswa dan guru juga melayat ke siswi korban terseret banjir yang juga siswi kelas XII SMAN 2 Mendoyo, Ni Putu Widya Margarita. “hari ini di Pengabenan kita bersama siswa ke rumah duka dan turut mendoakan serta mengantarkan ke setra,” tambah Winata.

Baca juga:  Satgas COVID-19 Berbasis Desa Adat Dilarang Gunakan Dana Ini

Support dari sisi mental dan psikologis terutama anak-anak dan siswa juga diberikan dari PMI Provinsi Bali dan Polda Bali, Rabu (19/10) kemarin. Para anak dan balita di bangunan balai tempek diajak bermain bersama dan tidak bosan dengan situasi selama pemulihan tersebut. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN