Pegawai PDAM yang terseret arus Tukad Ayung ditemukan di Pantai Padanggalak, Rabu (19/10). (BP/ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jasad pegawai Perumda Tirta Air Minum Sewakadarma, Nyoman Patra (47) yang terseret arus Tukad Ayung di DAM Peraupan, akhirnya ditemukan di Pantai Padanggalak. Penemuan korban ini pertama kali dilihat dua orang perempuan, Nita Sari dan rekannya.

Mereka berdua biasa mencari rongsokan di pantai tersebut. Pada Rabu (19/10) sore, mereka mau mencari rongsokan dan melihat tangan seseorang di pantai.

Kemudian Nita memanggil bapaknya untuk menginfokan temuan tersebut. Sang bapak langsung menghubungi pecalang yang ada di depan. Kemudian ditarik ke pasir untuk evakuasi bersama sejumlah petugas kepolisian, basarnas, BPBD, serta pihak lainnya.

Baca juga:  Jasad Pria Bertato Ditemukan di Pantai Padanggalak

“Kami biasa mencari rongsokan di sini dan tadi melihat ada seperti tangan yang melambai, langsung saya panggil bapak untuk ke sini,” ujar Nita Sari di lokasi.

Karena ada orang terseret arus di DAM Peraupan, petugas kemudian memastikan penemuan itu kepada keluarga. Sejumlah keluarganya datang ke lokasi dan memastikan korban yang ditemukan itu benar pegawai PDAM yang terseret arus di Peraupan.

Baca juga:  Semula Disebut Paus, Mamalia Terdampar di Pantai Padanggalak Jenis Lumba-lumba Risso

Setelah ada kepastian itu, mayat korban kemudian dikirim ke RS Prof. Ngoerah.

Sebelumnya, diberitakan, pegawai Perumda Tirta Air Minum Sewakadarma, Nyoman Patra (47) asal Pemogan, Rabu (19/10) terseret arus Tukad Ayung. Kejadian ini bermula pegawai bagian produksi ini berniat turun ke sungai.

Dirut Perumda Tirta Air Minum Sewakadarma, I.B. Gede Arsana yang ditemui di lokasi, mengatakan sebenarnya tidak perlu ada petugas turun. Karena kondisi air cukup bagus. Bahkan sudah bisa produksi.

Baca juga:  Ini, Diduga Identitas Pria Bertato yang Ditemukan di Pantai Padanggalak

Dikatakan, temannya satu tim sudah sempat melarang yang bersangkutan turun ke sungai. Namun, korban bersangkutan langsung turun. Setiba di sungai, kakinya terpeleset, dan langsung terseret arus. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN