Rakor terkait Pecaruan Nangluk Merana bersamaan dengan puncak G20. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pelaksanaan KTT G20 yakni pada 15 November mendatang bersamaan dengan upacara adat Pecaruan Nangluk Merana di Catus Pata Pesanggaran yang dilaksanakan Banjar Pesanggaran dan Banjar Ambengan, Desa Adat Pedungan, Denpasar Selatan (Densel). Menyikapi hal tersebut, pada Jumat (22/10) Polsek Densel menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan Manggala Adat Desa Pedungan.

Koordinasi digelar untuk memperoleh solusi supaya kegiatan tersebut tidak bertabrakan dengan kegiatan delegasi G20 yang melintas di Jalan By-pass Ngurah Rai. Dalam pertemuan tersebut, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Made Teja Dwi Permana mengharapkan manggala adat terkait agar pada saat berlangsungnya acara tidak terjadi hambatan dan gangguan keamanan, khususnya saat pengamanan tamu delegasi G20 yang melintasi.

Baca juga:  Indonesia Jadi Pemimpin DEWG Pertama, 3 Isu Ini Jadi Prioritas

Pasalnya di Jalan By-pass Ngurah Rai, tepatnya Simpang Pesanggaran harus steril.

Sementara penyampaian Wakil Bendesa Adat Pedungan, rangkaian kegiatan adat Nangluk Merana diawali dengan persembahyangan yang dimulai pukul 10.00 WITA, dilanjutkan iring-iringan pecaruan Catus Pata Pesanggaran sekitar pukul 19.30 WITA.

Kompol Teja mengatakan pihaknya akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi untuk mencari solusi pelaksanaan Pecaruan Nangluk Merana yang bersamaan dengan pelaksanaan G20. “Sinkronisasi masih akan terus kami lakukan. Berkoordinasi dengan Mangala Adat terutama masalah waktu pelaksanaannya,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

Baca juga:  TNI-Polri Gladi Pengamanan VVIP G20
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *