GIANYAR, BALIPOST.com – Dampak pandemi covid-19 dan resesi ekonomi berdampak pada tinggi jumlah penduduk miskin di Kabupaten Gianyar. Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Gianyar, Ketut Sudarsana Minggu (23/10) mengatakan, untuk mengerakan ekonomi Pemerintah Kabupaten Gianyar bisa mengoptimalkan kegiatan dan program padat karya.
Diungkapkannya, penduduk miskin di Kabupaten Gianyar Tahun 2021cukup tinggi sebesar 25.536 jiwa (4,85 persen). Ini antara lain disebabkan imbas tingginya jumlah pengangguran akibat resesi
ekonomi.
Sudarsana menjelaskan bahwa masih tingginya jumlah penduduk miskin dan jumlah pengangguran, dewan mendorong pemerintahan kabupaten Gianyar untuk memprioritaskan program atau kegiatan proyek-proyek padat karya. Program ini yang mampu menyerap tenaga kerja untuk mengurangi tingkat kemiskinan.
Dipaparkannya, sifat belanja yang mirip dengan proyek-proyek padat karya adalah hibah yang diberikan kepada masyarakat yang tersebar di seluruh banjar-banjar dan kelompok-kelompok di Gianyar. “Kami yakini akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat, sehingga pertumbuhan ekonomi Gianyar akan naik untuk kesejahteraan masyarakat Gianyar,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya, belanja hibah dirancang sebesar 40,098 Milyar lebih dalam RAPBD Tahun 2023 sangat kecil. Fraksi PDI Perjuangan DPRD Gianyar meminta pemerintah untuk memberi porsi yang maksimal. “Karena kami optimis belanja hibah kepada masyarakat mampu memutar perekonomian masyarakat di desa-desa yang ada di Kabupaten Gianyar,” tuturnya.
Sudarsana menyampaikan belanja modal yang dirancang sebesar 281,174 Milyar lebih harus di evaluasi kembali sesuai dengan emergency dan kebutuhan bagi keberlangsungan program sebelumnya sehingga program itu bisa bermanfaat untuk rakyat.
Pemerintah daerah juga wajib memperhatikan penganggaran terhadap program dan dana bantuan bagi UMKM. “Keberadaan UMKM menjadi garda terdepan dalam pemulihan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Ketut Sudarsana yang juga Wakil Ketua Komisi II DPRD Gianyar menambahkan percepatan pemulihan ekonomi saat ini ada ditangan UMKM. Apalagi Gianyar telah ditetapkan “World Craft City”, dimana keberadaan UMKM di Gianyar sudah diakui dunia karena ada 36 ribu lebih UMKM di Kabupaten Gianyar. “Kalau UMKM ini digerakkan maka resesi ataupun krisis ekonomi akan bisa cepat kita atasi,” tegasnya. (Wirnaya/Balipost)