Sejumlah penumpang tidur di Bandara Lombok Praya saat penutupan operasional bandara itu Minggu (26/11) malam. (BP/dok)
JAKARTA, BALIPOST.com – Bandara Internasional Lombok Praya dibuka dan dapat mulai beroperasi kembali mulai pukul 08.50 Wita, Jumat (1/12) berdasarkan NOTAMC B9075/17, setelah sebelumnya sempat ditutup sejak pukul 10.35 Wita Kamis (30/11).

Keputusan pembukaan Bandara Lombok ini merupakan hasil rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan Bandara Lombok, seperti  Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusa Tenggara, maskapai, Ground Handling, Airnav Indonesia, dan BMKG.

Sebelumnya berdasarkan rapat koordinasi antar stakeholder pada pukul 05.00 Wita sempat disepakati bahwa Bandara Lombok akan diperpanjang penutupannya hingga pukul 14.00 Wita, Jumat (1/12) ini karena sebaran abu vulkanik berpotensi menuju dan menutup Pulau Lombok karena angin pada lapisan 5000-24.000 kaki bergerak dari arah barat-barat laut ke timur tenggara.

Baca juga:  Harga Properti Residensial Meningkat di Kuartal III

“Namun hasil pengamatan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin pada pagi hari menunjukkan perubahan arah angin sehingga sebaran abu vulkanik tidak berpotensi menutup ruang udara Pulau Lombok,” ujar Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero) Israwadi.

Untuk penerbangan, lanjut Israwadi, akan beroperasi normal. Sebagai informasi pesawat yang berada di apron saat ini adalah 3 pesawat komersial yaitu 1 pesawat Garuda Indonesia B737/800, 1 pesawat Lion Air B737/900, dan pesawat Garuda Indonesia ATR72.

Baca juga:  Lava di Kawah Gunung Agung Naik 10 Meter

Untuk update informasi perkembangan kondisi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dapat menghubungi Posko Terpadu 0361 9351011 ext 6300, Media Center 0361 9351011 ext 5055, untuk informasi perkembangan kondisi Bandara Internasional Lombok dapat menghubungi posko terpadu 0370 6157000 ext. 888 atau dapat menghubungi call center PT Angkasa Pura I (Persero) di nomor 172.

Menpar Arief Yahya yang sedang persiapan Sail Sabang di ujung utara-barat Indonesia terus memantau perkembangan situasi Gunung Agung. Termasuk Bali dan Lombok, yang paling terpengaruh oleh aktivitas gunung yang berada di wilayah Karangasem, Bali itu.

Baca juga:  Alokasi APBN untuk Gunung Agung Bila Berstatus Bencana Alam Nasional

Tiga fase yang dipersiapkan Menpar Arief Yahya terkait dengan pariwisata. Dari fase tanggap darurat, pemulihan atau recovery, dan fase normalisasi. “Sekarang masih di tahap tanggap darurat,” sebut Menpar Arief Yahya.

Di Tanggap Darurat ini, Kemenpar mensupplay infomasi terkini kepada wisatawan, agar mereka punya referensi di Bali. Selain itu, tiga points yang diurus Menpar Arief adalah, akomodasi (diskon di atas 50% dan hari pertama airport cancellation free), transportasi tidak ada cancellation fee maupun resheduling ticket fee.

“Lalu kemudahan pengurusan perpanjangan VISA,” kata Menpar Arief Yahya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *