Gunung Agung masih mengepulkan asap. (BP/wan)
AMLAPURA, BALIPOST.com – Aktivitas Gunung Agung sampai saat masih tetap tinggi.  Erupsi efusif magmatika masih terus terjadi. Dan magma terus keluar untuk mengisi permukaan kawah.

Bahkan magma dalam bentuk lava yang terus naik kepermukaan sudah memenuhi sekitar sepertiga kawah Gunung terbesar di Bali itu. Hal itu ditegaskan Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG/BG KSDM I gede Suantika Jumat (1/12).

Suantika mengungkapkan,  sampai saat ini ini aktivitas dari Gunung Agung masih cukup tinggi.  Dan erupsi efusif masih terus berlangsung.  Itu artinya aliran magma dalam bentuk lava terus luar untuk mengisi mermukaan kawah Gunung Agung. “Dengan keluarnya terus magma dalam bentuk lava, kita perkirakan sekitar sepertiga lava sudah memenuhi dasar kawah.  Dalam pengisian lava ini,  diikuti oleh kepalanya aku vulkanik,” ucap Suantika.

Baca juga:  Menparekraf Sebut Kunjungan Wisdom ke Bali Meningkat

Dia menjelaskan, Kepulauan asap yang disertai abu pada 25 November lalu sempat mencapai ketinggian maksimum yakni 3.400 meter di puncak.  Namun sejak dua hari belakangan ini kepalanya asap sedikit mengalami penurunan kisaran 1.500-2.000 meter di puncak. Sementara untuk hembusan abu vulkanik mengarah ke Timur Laut dan Timur.

“Gunung Agung masih kritis. Penurunannya masih fluktuatif atau naik turun. Jadi sampai detik ini kita belum bisa menilai dan memastikan kalau Gunung Agung sudah aman,” tegas Suantika.

Baca juga:  Dari Lakalantas Maut di Pancasari hingga Wisman ke Bali Lampaui 2 Juta

Petugas asal Buleleng itu menjelaskan, aktivitas Gunung Agung di malam hari, masih tetap memantau dan di puncak masih tetap terdapat sinar api pantulan dari aliran lava di dasar kawah. Akan tetapi laju mengisi lava di dasar kawah masih stabil.  Belum ada aktivitas mengisi lava terlalu besar. “Sementara warna merah. Mudah yang terlihat di puncak itu merupakan adanya bertahan samping yang mengalami oksidasi tinggi. Sehingga terlihatlah sinar berwarna merah muda tersebut. Jadi begitu lava lewat, batuan itu dihancurkan menjadi abu berwarna merah,” tegas Suantika.

Baca juga:  Dampak Libur Akhir Tahun, Arus Lalin di Kuta Padat

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya belum berani memastikan kondisi ke depannya apakah kepulan asap akan tetap berada di kisaran 1.500-2.000 meter atau justru kembali lebih tinggi. “Kita harus ikuti dengan data-data lainya secara perlahan. Sampai detik ini statusnya masih awas,” pungkas Suantika (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *