Puluhan pemuda berkumpul memperingati Hari Sumpah Pemuda, Jumat (28/10) di Denpasar. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Puluhan pemuda berkumpul memperingati Hari Sumpah Pemuda, Jumat (28/10) di Denpasar. Mereka mengenang perjuangan para pemuda Indonesia pada 94 tahun yang lalu, yakni di 1928.

Saat itu, pemuda Indonesia dari berbagai daerah berikrar sartu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa: Indonesia. Tidak melihat perbedaan daerah, agama dan latar belakangnya, perjuangan mereka menjadi tonggak utama pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga:  Tunggu Mediasi, Evaluasi Kerjasama Pemungutan Parkir Pantai Masceti

Acara yang diinisiasi oleh Komunitas Alumni Perguruan Tinggi (KAPT) Bali diisi dengan tumpengan dan doa bersama ini dipandu alumni Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar, Kadek Windu Darma Jaya. Doa bersama ditujukan untuk persatuan rakyat Indonesia seperti yang digelorakan para pemuda jaman melawan penjajahan dulu.

“Ini sikap yang keren. Tidak membedakan daerah, agama dan latar belakang, pemuda pejuang dulu meneguhkan sikap persatuan Indonesia. Penuh toleransi demi cita-cita Indonesia. Kita harus terus gelorakan,” ujar Koordinator KAPT Bali, Made Duarsa dikutip dari rilisnya.

Baca juga:  Refleksi Sumpah Pemuda, Kemajuan Teknologi dan Informasi Jangan Timbulkan Perpecahan

Alumni ITS Surabaya yang akrab disapa Deduk ini menyebutkan, menjelang perhelatan Pemilu 2024, sikap persatuan harus digelorakan agar kontestasi tidak membawa perpecahan. “Ini tahun-tahun rawan karena mendekati Pemilu. Kalau tidak menjunjung persatuan dan toleransi, bisa kacau. Kita harus perangi sikap-sikap intoleran,” ujarnya.

Usai doa bersama dan potong tumpeng, acara dilanjutkan dengan menggelorakan semangat persatuan melalui lagu-lagu yang dibawakan oleh Wibhi “Manusia Goa”. (kmb/balipost)

Baca juga:  Maju Bersama Indonesia Raya Jadi Tema Hari Sumpah Pemuda, Ini Maknanya
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *