Ilustrasi . (BP/dok)

JAKARTA, BALIPOST.com – Polmatrix Indonesia melakukan survei pada 17-22 Oktober 2022 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi. Dalam survei itu, responden diminta memilih calon presiden di Pemilu 2024.

Menurut Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto, Sabtu (29/10), dikutip dari Kantor Berita Antara, terdapat 3 Capres yang menunjukkan persaingan ketat. Yaitu, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.

“Ganjar, Prabowo, dan Anies bersaing ketat di posisi tiga besar capres dengan elektabilitas masing-masing di atas 20 persen,” katanya.

Baca juga:  Presiden Dapat Menunjuk Langsung Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN

Ganjar unggul dengan elektabilitas mencapai 23,2 persen, disusul Prabowo 21,7 persen dan Anies tipis di bawahnya sebesar 21,3 persen. Dengan capaian elektabilitas tersebut, Dendik mengatakan persaingan ketat terjadi antara Ganjar, Prabowo, dan Anies.

Jika melihat tren sepanjang tahun 2022, tutur Dendik, peta kompetisi antara ketiga figur sangat dinamis. Ketiganya sama-sama pernah memimpin pada peringkat pertama. Dengan poin ketiganya sudah menembus 20 persen, membuat jarak elektabilitas dengan nama-nama lain makin lebar.

Baca juga:  Gianyar Kejar Progress Perekaman e-KTP Ribuan Pemilih Pemula

“Ganjar, Prabowo, dan Anies hampir pasti bakal diusung sebagai capres, sedangkan nama-nama seperti Agus Harimurti Yudhoyono (5,1 persen), Ridwan Kamil (4,7 persen), dan Sandiaga Uno (3,6 persen), harus puas berebut posisi cawapres,” kata Dendik.

Di antara ketiga nama tersebut, AHY berpeluang kuat untuk mendapat tiket jika koalisi Demokrat bersama PKS dan NasDem berhasil terbangun.

Dilihat dari tren elektabilitas, Dendik menilai RK dan Sandi mengalami pelemahan sepanjang tahun 2022.

Baca juga:  BMKG Lakukan Instalasi Instrumen Pendeteksi Gempa Bumi

“AHY mengalami kenaikan dibanding survei bulan Juni 2022, hingga menggeser posisi RK dan Sandi,” papar Sandi.

“Berbeda dengan Puan Maharani (3,0 persen) dan Airlangga Hartarto (1,0 persen), meskipun elektabilitas rendah tetapi memimpin partai politik,” kata Dendik. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *