SINGARAJA, BALIPOST.com – Pada libur hari raya atau hari-hari tertentu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng berjibaku menghadapi lonjakan volume sampah. Tidak tanggung-tanggung, lonjakan sampah pada situasi tertentu tercatat 50 ton.
Situasi ini terjadi saat Hari Raya Saraswati dan Pagerwesi yang telah lewat. Dari dua hari raya besar tersebut, memicu lonjakan sampah di tempat penampungan sementara (TPS) di sejumlah tempat.
Salah satunya di depan kuburan (setra) Desa Panji, Kecamatan Sukasada. Sejak beberapa hari terakhir, bangunan TSP di pinggir jalan raya ini nampak penuh gundukan sampah. Bahkan, karena terus bertambah, sampah ini meluber ke pinggir jalan. Hanya saja, situasi ini bisa ditangani sementara oleh petugas pemilah sampah di TPS untuk memindahkan tumpukan sampah itu ke dalam bangunan TPS.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Buleleng Gede Melandrat, ketika dikonfirmasi, Miinggu (30/10) membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, setiap memasuki hari raya besar dan hari tertentu lainnya menyebabkan lonjakan volume sampah.
Seperti yang terjadi di TPS di depan kuburan Desa Panji. “Situasi sudah menjadi hal biasa, dan ditambah peningatan penduduk, maka otomatis produksi sampah rumah tangga dan pada hari libur hari raya ini lonjakan volume sampah kami catat hingga 50 ton dari volume rata-rata harian sebanyak 150 ton per hari,” katanya.
Menurut Melandrat, saat terjadi lonjakan volume sampah ini, pengangkutan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dilakukan dengan kekuatan armada truk pengangkut sampah yang dioperasikan DLH. Jadwal pengangkutan ini setiap hari dua kali yaitu, pagi hari dan pengangkutan pada sore hari. “Tidak ada penanganan khusus dan tetap pada jadwal pengangkutan, dan seituasi ini akan teratasi hingga dua hari ke depan,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)