Sejumlah penjor sedang dikerjakan oleh warga di desa adat yang memperoleh tugas. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali benar-benar disambut dengan persiapan terbaik. Salah satunya  Pemerintah Provinsi Bali akan memasang sebanyak 2.500 penjor di sepanjang jalan dengan anggaran Rp3,6 miliar. Rencananya penjor akan dipasang lima sebelum pelaksanaan KTT yang berlangsung 15-16 November.

Mulai dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hingga lokasi pertemuan dan hotel yang akan ditempati petinggi negara anggota KTT G20 akan dihiasi penjor. Pembuatan penjor yang akan di sepanjang akses jalur yang dilalui delegasi KTT G20, mulai digarap di masing-masing desa adat yang ditunjuk.

Untuk di wilayah Kuta Selatan, Badung, dari rencana akan menyediakan sebanyak 1.390 penjor. Dari jumlah itu untuk penjor berukuran sedang sebanyak 1.328, dan ukuran besar sebanyak 62 penjor.

Baca juga:  KPU RI Sampaikan LADK Peserta Pemilu 2024, Ini Parpol di Peringkat Teratas

Menurut Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta, di Kuta Selatan untuk biaya pembuatan penjor nilainya berbeda-beda. Penjor ukuran sedang dibanderol dengan harga Rp2.500.000 dan ukuran besar Rp5.000.000. Dari estimasi anggaran untuk penjor yang akan menghiasi wilayah Kuta Selatan mencapai Rp3.630.000.000. Rincian RP3.320.000.000 untuk penjor ukuran sedang dan Rp310.000.000 untuk penjor ukuran besar. “Biaya pembuatan penjor untuk menghiasi jalur delegasi di Kuta Selatan ini dari Provinsi Bali. Semuanya dari sana dan di desa adat tinggal mengerjakan saja,” paparnya, Kamis (3/11).

Pembuatan penjor diserahkan pada 6 Desa Adat. Yakni, Desa Adat Jimbaran, Desa Adat Bualu, Desa Adat Tanjung Benoa, Desa Adat Tengkulung, Desa Adat Peminge dan Desa Adat Ungasan. Dari 6 Desa Adat, jumlah penjor yang dipasang bervariasi tergantung luasan wilayah yang nantinya akan dilalui para delegasi.

Baca juga:  3 Landasan Jadi Pijakan Kepemimpinan Bupati Badung

Lebih lanjut Arta menyampaikan untuk di Kuta Selatan, Desa Adat yang paling banyak mendapat tugas membuat dan memasang penjor itu yakni Desa Adat Jimbaran sebanyak 512 penjor dengan rincian 480 ukuran sedang dan 32 ukuran besar. Kemudian Desa Adat Bualu sebanyak 492 dengan rincian 480 ukuran sedang dan 12 ukur besar.

Sementara untuk Desa Adat Peminge sebanyak 218 penjor dengan rincian 200 ukuran sedang dan 18 ukuran besar. Desa Adat Tanjung Benoa dan Desa Adat Tengkulung masing-masing 80 penjor ukuran sedang. Terakhir adalah Desa Adat Ungasan yang hanya mendapat jatah 8 penjor dengan ukuran sedang. “Saat ini mereka sudah mulai mengerjakan semuanya,” ucapnya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 di Denpasar Meningkat, Klaster Ini Mulai Mendominasi

Terkait titik pemasangan akan dipasang di sepanjang jalur yang akan dilalui delegasi. Sementara untuk penjor ukuran besar ditempatkan di titik khusus seperti di venue event. Pemasangan penjor ini, kata dia selain memberikan nuansa Bali, diharapkan dapat menarik minat wisatawan untuk mengenal lebih dekat budaya Bali. Untuk pemasangan, semuanya akan rampung dikerjakan dan sudah pasang tanggal 10 November. “Saat Ini masih dikerjakan semua oleh banjar yang ditugaskan untuk membuat penjor tersebut,” terangnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN