Wagub Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) membuka acara Bali Jagadhita Culture Week III yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Bali di Discovery Shopping Mall-Kuta, Badung, Jumat (4/11). (BP/Istimewa)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) membuka acara Bali Jagadhita Culture Week III dengan tema “Sinergi Bangkit Bersama UMKM Bali Go Digital dan Go Global,” Jumat (4/11). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Wilayah Bali di Discovery Shopping Mall, Kuta, Badung.

Wagub Cok Ace mengapresiasi sekaligus berterima kasih kepada semua pihak, terutama Bank Indonesia atas inisiasinya dalam penyelenggaraan kegiatan ini yang merupakan satu event penting dalam upaya mendorong percepatan kemajuan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Bali untuk tetap semangat, tangguh dan mandiri serta berkelanjutan untuk membangkitkan roda perekonomian Bali yang mengalami keterpurukan di tahun sebelumnya. Menurut Cok Ace, pengalaman telah membuktikan bahwa Bali yang selama ini selalu mengandalkan sektor pariwisata. Namun sangat rentan dari berbagai hal yang menyebabkan terjadinya guncangan terhadap sektor pariwisata terlebih dalam pandemi Covid-19 ini.

Dari berbagai pengalaman tersebut, beberapa periode menghadapi berbagai tantangan, untuk itu UMKM merupakan satu sektor kekuatan ekonomi yang sangat tangguh dibandingkan dengan sektor lainnya tatkala sektor pariwisata mengalami penurunan, namun UMKM tetap bergeliat dan eksis. Dikatakan, keberhasilan Indonesia dalam pemulihan ekonomi nasional tidak terlepas dari peran penting pelaku UMKM.

Baca juga:  Puluhan Triliun Rupiah Dikucurkan ke Bali, Ini Kunci Sukses UMKM Berkembang

Tercatat, sebanyak 99% lebih pelaku usaha adalah UMKM dengan kontribusi sebesar 60% terhadap PDB nasional dan menyerap tenaga kerja sebesar 97%. Namun demikian, UMKM masih diberlakukan sebagai ekonomi subsisten, dimana 99,6% pelaku usahanya adalah Usaha Mikro.

Untuk itu beberapa rekomendasi dari lembaga kajian, Indonesia perlu menciptakan lapangan kerja menengah yang berkualitas melalui pengembangan inovasi, membangun kemandirian UMKM serta menciptakan wirausaha-wirausaha baru, yang unggul dan inovatif, yang terus dilakukan dengan ekosistem usaha yang baik melalui pengembangan kewirausahaan nasional dengan target 1 juta wirausaha mapan baru hingga tahun 2024. Selain itu, juga pemerintah terus mendorong UMKM agar terhubung kedalam ekosistem digital untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai 450 triliun pada 2030.

Saat ini sebanyak 19 juta UMKM telah onboarding dan semoga angka ini terus tumbuh mencapai 30 juta pada tahun 2024. Pemerintah juga memberikan privilege kepada UMKM yakni dengan alokasi 40% belanja Kementerian/Lembaga dan BUMN bagi UMKM. Diberikan ruang usaha sebesar 30% di sarana publik, perbaikan porsi kredit perbankan untuk UMKM menjadi 30% pada tahun 2024 dari saat ini baru mencapai 40%.

Baca juga:  Realisasi Dana PEN 2021 Mencapai Rp 134,07 Triliun

Untuk mencapai hal itu, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, sehingga perlu adanya kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk ikut berperan dalam menumbuhkan dan memberdayakan UMKM Bali. “Saya menyambut baik penyelenggaraan kegiatan ini dalam upaya sinergitas penyelenggaraan melalui kegiatan yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang searah juga dengan pelaksanaan Presidensi G20, Gerakan Bangga Buatan Indonesia, Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia Saja dan selaras dengan Karya Kreatif Indonesia 2022 yang memberikan gambaran pada kita semua bahwa unggulan produk-produk pelaku UMKM Bali sudah terakselerasi dalam tatanan digotalisasi menuju go global,” tandas Wagub Cok Ace.

Sebelumnya, Kepala BI Perwakilan Bali, Trisno Nugroho mengatakan bahwa dilaksanakannya acara tersebut merupakan upaya untuk mendorong transaksi pasar khususnya terhadap UMKM agar terus berjalan dan semakin menggeliat. Menurut Trisno Nugroho, berkaca dari pandemi sektor yang tetap bisa bertahan di tengah anjloknya sektor pariwisata adalah sektor UMKM.

Baca juga:  26 Pegolf Junior Ikuti Turnamen di Nusa Dua

Untuk itu, BI mendukung pemerintah untuk semakin menggeliatkan UMKM yang ada di Bali. Dan saat ini, Kaper BI ini menilai bahwa tantangan UMKM saat ini adalah dalam akses pemasaran khususnya yang terkait dengan digitalisasi. “Saya berharap dengan adanya event seperti ini UMKM dapat terus menggeliat dan transaksi pasar juga semakin ke arah yang positif,” ujarnya.

Untuk diketahui, bahwa acara tersebut akan berlangsung dari 4-6 November 2022 yang diikuti oleh 35 stand UMKM. Selain itu juga akan dimeriahkan dengan berbagai acara hiburan, yaitu acara musik dari beberapa artis. Seperti, Indra Lesmana, Andien, dan beberapa hiburan lainnya. Juga dimeriahkan dengan beberapa event, yaitu lomba mewarnai untuk anak TK sampai tingkat SD. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *