AMLAPURA, BALIPOST.com – Kasus pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) terjadi di Kabupaten Karangasem. Kali ini mesin ATM di Bebandem dibobol maling. Seratusan juta uang yang ada di dalam ATM raib.
Kapolsek Bebandem AKP I Wayan Gede Wirya saat dikonfirmasi, Minggu (6/11) mengungkapkan, kasus pembobolan mesin ATM tersebut terjadi pada Jumat (4/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WITA. Kata dia, kasus itu diketahui setelah ada seorang nasabah yang hendak menarik uang namun tidak bisa karena mesin ATM dalam kondisi mati. Karena situasi itu, nasabah tersebut selanjutnya menanyakan ke salah satu petugas di lokasi.
“Setelah ada laporan bahwa mesin ATM mati, petugas di sana langsung mengecek ke dalam ruangan mesin ATM, dan didapati lampu dalam ruangan mesin ATM masih dalam keadaan menyala, sedangkan mesin ATM dalam keadaan mati. Selanjutnya, petugas memasang tanda yang berisi tulisan bahwa Mesin ATM dalam keadaan gangguan,” kata Wirya.
Saat mesin ATM dicek, terlihat tulisan cassette MT (kosong). Dan setelah itu, petugas mengambil kunci ATM untuk melakukan pengisian uang bersama salah satu Teller.
Saat teller mengambil 3 cassete dan mengecek sisa uang di cassete, ternyata 2 cassete besar dalam keadaan kosong. Sedangkan 1 buah cassete kecil masih berisi uang sejumlah Rp8, 7 juta
“Tapi, saat akan dilakukan pengisian uang terlebih dahulu dilakukan pencocokan data sisa saldo yang ada di komputer dengan data riil dalam cassete. Dalam proses pengisian buka cassete diketahui data sisa saldo di komputer tidak sesuai dengan jumlah riil di cassete. Data di komputer sisa saldo sekitar Rp146.000.000, namun yg tersisa di dalam cassete hanya Rp8,7 juta dan itu merupakan uang lusuh/rejek yang tidak bisa keluar dan tersimpan dalam kotak tersendiri di dalam bagian Cassete mesin ATM,” katanya.
Karena kondisi itu, kata Wirya, petugas langsung mengecek rekaman CCTV. Setelah CCTV di cek, diketahui sekira pukul 01.00 WITA, rekaman layar CCTV hanya terlihat warna putih.
Diduga ada seorang yang masuk ke dalam ATM untuk menyemprotkan cairan khusus ke kamera CCTV. “Akibat kejadian itu, bank mengalami kerugian sebesar Rp138.000.000. Saat ini kasus ini masih dalam proses penyelidikan,” kata Wirya. (Eka Parananda/balipost)