Gerhana bulan total. (BP/Dokumen Antara)

JAKARTA, BALIPOST.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan ada empat provinsi yang tidak bisa menyaksikan gerhana total pada Selasa (8/11) pukul 18.00 WIB. Keempat wilayah itu adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu.

Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Andi Pangerang dikutip dari Kantor Berita Antara, Senin (7/11) mengatakan dampak dari gerhana bulan total adalah pasang naik air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, purnama maupun bulan baru. Gerhana bulan total berlangsung dengan durasi total selama satu jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama tiga jam 39 menit 50 detik.

Lebar gerhana bulan total tersebut sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570. Gerhana itu termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960).

Baca juga:  Delegasi WWF ke-10 Mulai Berdatangan 15 Mei

Andi mengatakan tahap-tahap terjadinya proses gerhana bulan total meliputi fase awal penumbra yakni saat bulan mulai memasuki bayangan luar bumi yang samar, dan fase awal gerhana sebagian atau saat Bulan memasuki bayangan gelap Bumi (umbra).

Kemudian, fase awal gerhana bulan total atau saat Bulan mulai sepenuhnya masuk ke dalam bayangan gelap Bumi, fase puncak gerhana bulan total atau saat bulan berada di dalam bayangan gelap Bumi sepenuhnya sehingga tampak berwarna merah.

Selanjutnya, fase akhir gerhana bulan total di mana bulan mulai meninggalkan bayangan gelap bumi, fase akhir gerhana bulan sebagian di mana bulan telah keluar dari bayangan gelap bumi, dan fase akhir penumbra di mana proses gerhana bulan sudah selesai karena bulan sudah keluar sepenuhnya dari bayangan bumi.

Baca juga:  Dua Hal Ini Sebabkan Pembagian Rastra di Pagayaman Dipertanyakan Warga

Fase awal penumbra terjadi pukul 15.02 WIB dan tidak dapat diamati di seluruh Indonesia. Sedangkan, fase awal gerhana sebagian dapat disaksikan di Papua, Papua Barat, Pulau Seram, Pulau Halmahera, Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, Kepulauan Tanimbar pada pukul 16.09 WIB atau 17.09 WITA atau 18.09 WIT.

Sementara awal gerhana bulan total dapat diamati di Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kapuas Hulu pada pukul 17.16 WIB atau 18.16 WITA atau 19.16 WIT.

Baca juga:  Menparekraf Kembali Ungkapkan Tak Mau Andalkan Wisman, Kejar Kualitas Dibanding Kuantitas

Fase akhir gerhana bulan total dapat disaksikan di seluruh Indonesia pada pukul 18.41 WIB. Fase akhir gerhana bulan sebagian dapat teramati di seluruh Indonesia pada pukul 19.49 WIB. Sedangkan fase akhir penumbra dapat diamati di seluruh Indonesia pada pukul 20.56 WIB.

Gerhana bulan total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan bulan memasuki bayangan inti (umbra) bumi karena konfigurasi antara bulan, bumi dan matahari membentuk garis lurus.

Saat bulan memasuki umbra (bayangan gelap bumi), warna umbra cenderung hitam. Seiring bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna bulan akan menjadi kemerahan. Saat gerhana, tidak ada cahaya matahari yang dapat dipantulkan oleh Bulan sama seperti ketika fase bulan purnama. (kmb/balipost)

BAGIKAN