Suasana di The Nusa Dua yang menjadi lokasi KTT G20. (BP/edi)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sekitar tiga puluh ribu Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan karyawan hotel terlibat di 24 hotel untuk delegasi G20 di Bali. Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya, Senin (7/11).

Dikutip dari Kantor Berita Antara, Rai mengklaim bahwa delegasi G20 sudah mencapai 30 ribu yang akan hadir. “Belum lagi keluarga, pengamanan dari Indonesia, dan ini akan mengisi sampai hotel di bawah,” kata Rai.

Ia menyampaikan bahwa tiap-tiap hotel telah menyiapkan sekitar 600 sampai 1.000 lebih karyawan. Bahkan ada yang jumlahnya dua kali lipat dari jumlah delegasi yang menginap.

Dalam 24 hotel yang difokuskan untuk delegasi G20 yang berada di kawasan Nusa Dua, Jimbaran, hingga Kuta, terdapat 400-1.000 kamar yang akan diisi dari 12-17 November 2022. SDM yang telah dipersiapkan selama puncak G20 nantinya akan melayani para delegasi selama tiga hingga empat hari untuk pemimpin negara dan mencapai satu pekan untuk delegasi yang dibawanya.

Baca juga:  Pasebaya Sebut Erupsi Gunung Agung Nyaris Terjadi Setiap Hari Raya

Wakil Ketua PHRI Bali itu menilai ini sebagai salah satu dampak positif dari penyelenggaraan G20, di mana para karyawan hotel dapat kembali bekerja 100 persen setelah sebelumnya 50 persen dari mereka terdampak pandemi dan dirumahkan.

“Masa pandemi memang banyak yang dirumahkan sekitar 50 persen, kemudian kini tingkat hunian meningkat jadi 75 persen dan sekarang sudah 100 persen dipekerjakan kembali (karyawan hotel) karena mereka sangat dibutuhkan, apalagi yang berpengalaman karena kita menjaga image dan servis kita kepada tamu-tamu negara,” ujarnya.

Rai juga mengatakan bahwa mereka yang telah dipekerjakan kembali berkat kedatangan delegasi G20 kini telah memperoleh gaji penuh, dari yang sebelumnya mendapat potongan mencapai 50 persen karena pandemi COVID-19.

Baca juga:  Dari Malaysia akan Berlakukan “Full Lockdown" hingga Masih Banyak Duktang di Badung Enggan Lapor Diri

“Gajinya penuh yang tadinya hanya 50-70 persen sekarang penuh ditambah dengan insentif. Gajinya sesuai, tamu-tamu yang besar kan bisa sampai jutaan tergantung level hotel dan masa kerja, dengan rata-rata di atas UMK,” kata dia.

Sementara itu, dikutip dari Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 790/03-M/HK/2021 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota Tahun 2022, UMK untuk Kabupaten Badung sebagai hotel utama delegasi G20 adalah Rp2.961.285,40.

Nantinya, pasca pertemuan G20 berakhir di Bali, Rai menegaskan bahwa pekerja pariwisata yang merupakan karyawan hotel akan tetap dipekerjakan, hal tersebut mengingat kondisi pariwisata Bali yang kian membaik.

“Karena G20 ini hotel penuh dipesan jadi yang lain berdampak sampai 70 persen, dan pasca G20 tentu akan dilihat situasi dan kondisinya, saya optimistis masih 70 persen kita pertahankan sampai akhir Desember nanti, ketika 70 persen masih artinya 100 persen karyawan hotel dipekerjakan,” ujarnya.

Baca juga:  Kasus Kebakaran Gudang Elpiji Tewaskan 12 Orang, Pemilik Ditahan dan Dikenakan Pasal Berlapis

Dengan prestasi Pulau Dewata sebagai tujuan destinasi pariwisata dunia, Rai mengaku tak perlu khawatir. Ia memprediksi dari 7,5 miliar penduduk dunia, setidaknya 4-5 juta diantaranya akan berkunjung ke Bali pasca G20.

“Tentu kita punya target, kita harapkan perkembangan pariwisata Bali akan membaik terus dan kunjungan di 2022 ini mencapai 1,5 juta dan bisa mencapai 2 juta. Untuk tahun depan mudah-mudahan dua kali lipat, sehingga kita akan pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat,” kata Rai menyampaikan harapannya. (kmb/balipost)

BAGIKAN