Warga di Desa Adat Bualu mulai memasang penjor untuk pelaksanaan KTT G20, Selasa (8/11). (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Bualu, Kuta Selatan, sebagai kawasan penyangga Nusa Dua, Selasa (8/11), mulai memasang penjor untuk menyambut KTT G20. Ada sebanyak 480 penjor berukuran sedang akan menghiasi kanan dan kiri akses jalan Bypass Ngurah Rai, menuju kawasan ITDC Nusa Dua.

Selain itu, akan ada sebanyak 12 penjor agung tambahan untuk di masing-masing venue. Menurut Bendesa Adat Bualu, I Wayan Mudita, SH., ratusan penjor ini, nantinya akan dipasang di perempatan traffic light Bypass Ngurah Rai-Tanjung Benoa, Perempatan Catus Pata, perempatan Kepah menuju Puja Mandala, serta di sepanjang jalan yang dilalui Delegasi.

Baca juga:  Produksi Garam di Dawan Jadi Daya Tarik Wisata

Dikatakan Mudita, pembuatan ratusan penjor ini, diserahkan pada vendor-vendor milik krama adat. Dari masing-masing vendor yang jumlahnya 8 vendor, akan memasang 60 penjor. “Semua vendor di Desa Adat Bualu kami libatkan. Yang jumlahnya 8 vendor, masing-masing membuat 60 penjor,” katanya.

Sementara itu, untuk pemasangan penjor ini, mulai dilakukan Selasa dan harus sudah selesai dipasang maksimal 10 November. Hal itu kata dia, karena di desa adat Bualu merupakan satu venue utama dari KTT G20 yang digelar tanggal 15-16 November.

Baca juga:  Dari Enam Sulinggih Muput Penyineban IBTK hingga Pakis MDA Bali “Mareresik”

Terkait pengamanan selama KTT G20, Mudita menambahkan, pecalang setempat juga ikut dilibatkan. Jumlahnya mencapai 50 pecalang. “Bankamda (Bantuan Keamanan Daerah) Desa Bualu juga dilibatkan dalam pengamanan. Karena kami yakin, Desa Adat Bualu, pecalangnya merupakan pengaman wewidangan. Nantinya ada sebanyak 50 pecalang adat akan berkolaborasi dengan TNI dan Polri, mulai 9-17 November,” bebernya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *