hamil
Ilustrasi. (BP/dok)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Temuan kasus penularan HIV/AIDS di Buleleng sudah mengkhawatirkan. Buleleng kini menduduki rangking tiga di Bali terkait penularan HIV/AIDS ini.

Di antara yang penderita, 35 penderita masih berstatus pelajar. Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) berstatus pelajar ini mendapat program pendampingan oleh Yayasan Citra Usada Indonesia (YCUI) Buleleng.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, angka penderita positif HIV/AIDS di Buleleng mencapai 2.703 orang. Dari jumlah ini, ada 35 penderita yang berstatus pelajar dan 10 orang diantaranya telah meninggal dunia. Sekarang tercatat masih 25 anak yang tersisa.

Baca juga:  Tahun 2030, Targetkan Three Zero HIV/AIDS

Dari temuan kasusnya, puluhan anak ini tertular penyakit mematikan itu sejak dalam kandungan. Karena perilaku orangtuanya yang beresiko, sehingga mereka tertular virus mematikan itu.

Aktivis YCIU Buleleng, Made Riko Wibawa, Senin (4/12), mengatakan, puluhan ODHA yang berstatus pelajar hingga sekarang rutin mendapat pendampingan. Program yang diberikan mulai pemeriksaan kesehatan dan mendampingi saat ODHA harus menjalani pengobatan dengan ARV.

Temuan kasus ODHA pelajar ini dari hasil pemeriksaan ibu hamil. Dari sana, ditemukan kalau bayi tidak berdosa justru terjangkit virus yang menular sejak dalam kandungan. Selain itu, tamuan lain karena pergaulan anak-anak muda yang mengarah prilaku seks bebas dan berganti-ganti pasangan dalam hubungan pacar juga memicu penularan HIV/AIDS pada usia produktif.

Baca juga:  Sejumlah Desa Tiru Langkah Desa Bengkala Kendalikan Rabies

“Itu data yang dikeluarkan Dinkes Provinsi dan memang sekarang kami mendampingi ODHA yang berstatus pelajar. Dengan pendampingan yang kami berikan, anak-anak itu bisa diterima di lingkungan sekolah. Kami fasilitasi dengan pemeriksaan rutin dan pemberian ARV,” katanya.

Ia mengutarakan melalui berbagai forum, pihaknya berusaha menyebarkan upaya pencegahan penularan HIV/AIDS dengan membangun kepedulian dan kesadaran bersama-sama menjaga kesehatan dengan melakukan perilaku hidup bersih (PHBS). Khusus di lingkungan pelajar, YCIU rutin memberikan pemahaman tentang perilaku seks bebas rentan menularkan virus HIV/AIDS. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Kasus HIV/AIDS di Denpasar Cukup Tinggi, Mayoritas Penularan Akibat Heteroseksual
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *