Salah satu kegiatan keagamaan yang telah berjalan normal di masa pandemi sudah melandai. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Peran desa adat dalam mendukung kegiatan pemerintah sudah menjadi kewajiban. Bukan saja program pemerintah daerah, namun juga pemerintah pusat bahkan kegiatan internasional.

Seperti pelaksanaan kegiatan Presidensi G20 yang telah berlangsung sejak beberapa hari lalu dan puncaknya pada 15 dan 16 Nopember 2022 ini. Karena itu, Desa Adat Padangsambian secara totalitas mendukung kelancaran kegiatan berskala internasional tersebut. Bahkan, beberapa kali pihak desa adat sudah diberikan sosialisasi terkait sejumlah kegiatan-kegiatan yang harus ditaati.

Bendesa Adat Padangsambian, I Made Suparman yang dihubungi belum lama ini mengungkapkan selama masa pandemi sudah melandai ini, semua kegiatan yang menjadi ranah desa adat sudah dapat berjalan dengan baik. Misalnya saja, kegiatan dewa yadnya, manusa yadnya, maupun pitra yadnya sudah berjalan sesuai rencana. “Kita patut bersyukur karena saat ini sudah bisa melaksanakan kegiatan keagamaan dan juga adat dengan baik,” ujar Suparman.

Baca juga:  Usai Curi Motor, ABG Terjaring Razia

Di masa PPKM level 1 ini, pihaknya juga telah diingatkan untuk tetap memperhatikan kondusivitas wilayah dalam menyukseskan kegiatan G20 ini. Dalam sosialisasi yang dilakukan belum lama ini, pihaknya diminta untuk tetap menjaga kondusivitas wilayah, menjaga ketersediaan keamanan jaringan listrik dengan tidak menaikan layang-layang.

Namun untuk kegiatan agama dan adat sudah tetap berjalan.  Seperti beberapa waktu lalu, pihak desa adat menggelar karya tawur balik sumpah.

Baca juga:  Desa Adat Piling akan Kembangkan Wisata Religi dan Sejarah

Demikian pula kegiatan yang berskala lebih kecil juga telah berjalan sesuai program. Bahkan, untuk di Pura Ibu juga sudah normal.

Misalnya saja, pada rahina Tumpek Landep, warga pengempon Pura Ulun Tiga Landep, melaksanakan upacara Ngenteg Linggih, Padudusan Alit dan Caru Rsi Gana. Upacara ini dihadiri Wali Kota Denpasar, IGN. Jaya Negara.

Wali Kota Jaya Negara mengatakan, pelaksanaan upacara keagamaan ini adalah salah satu bentuk  meningkatkan sradha bhakti  umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.  Karena itu, setelah dilaksanakannya upacara Ngenteg Linggih, Padudusan Alit di Pura Ulun Tiga Landep ini seluruh umat terutama penyungsung dan pengempon dapat terus meningkatkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antara sesama umat.

Baca juga:  Desa Adat Bandung Lestarikan Bendungan Peninggalan Belanda

Sementara Ketua Panitia Karya I Nyoman Darma Putra mengatakan, upacara Ngenteg Linggih, Padudusan Alit ini dan Caru Rsi Gana ini dilaksanakan mengingat pura baru usai direnovasi khususnya untuk bangunan pelinggih secara menyeluruh. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN