I Made Sudiasa. (BP/Ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Anggota DPRD Bangli I Made Sudiasa mengaku mendapat banyak keluhan dari petani. Salah satunya soal solar untuk bahan bakar traktor.

Sudiasa mengatakan, untuk bisa dapat solar di SPBU, petani saat ini harus mengantongi rekomendasi dari dinas terkait di kabupaten. Jumlah solar yang bisa dibeli petani di SPBU juga sangat terbatas. Petani hanya bisa beli maksimal lima liter. Padahal kebutuhan petani terhadap solar untuk bahan bakar traktor lebih dari itu. “Karena dibatasi itu petani jadi tidak bisa maksimal bekerja,” kata Sudiasa, Minggu (20/11).

Baca juga:  Mantan Dirjen Bimas Hindu Prof. Widnya Berpulang

Menurutnya kebijakan pemerintah soal pembelian solar tidak selaras dengan keinginan pemerintah memajukan pertanian. Mestinya ada langkah-langkah atau kebijakan khusus yang dibuat pemerintah terkait pembelian solar untuk kepentingan pertanian. “Sehingga petani tidak kalang kabut. Kalau petani dibatasi beli solar ya petani jadi bengong. Produksi jadi tidak bisa maksimal,” kata politisi Demokrat itu.

Dia juga berpendapat bahwa terkait rekomendasi pembelian solar cukup dikeluarkan desa. Tidak perlu dikeluarkan dinas terkait di kabupaten.

Baca juga:  Dewan Terima Banyak Pengaduan Soal Nasib Tenaga Kontrak

Selain solar, wakil rakyat asal Desa Undisan, Tembuku itu juga mengungkapkan keluhan petani lainnya soal pupuk. Dikatakan bahwa ketersediaan pupuk saat ini tidak sesuai dengan kebutuhan petani. Hal itu menyebabkan target petani untuk produksi jadi tidak maksimal. (Dayu Rina/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *