Warga Kampung Babakan Renyom, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat, memilih mengungsi di pinggir jalan dekat dari rumahnya, dengan alasan mudah untuk ke MCK, Rabu (23/11/2022). (BP/Ant)

CIANJUR, BALIPOST.com – Pascagempa 5,6 magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sejumlah warga penyintas gempa mulai terlihat meminta bantuan di jalan, mereka mendatangi mobil-mobil pembawa logistik bantuan salah satunya truk Polri yang dibawa oleh Polres Garut Polda Jawa Barat.

Dikutip dari kantor berita Antara, Rabu (23/11), saat truk tim Polres Garut hendak mengantarkan bantuan logistik ke Kampung Babakan Renyom, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, sejumlah pemuda maupun warga mendatangi truk untuk meminta bantuan.

Mereka meminta bahan makanan maupun minum, termasuk tenda dan terpal untuk warga yang mengungsi di beberapa titik. Sepanjang perjalanan menuju Kampung Babakan Renyom dari Jalan Raya Nagrak, lebih dari lima kali truk didatangi warga, baik itu pemuda maupun orang dewasa.

Baca juga:  Polda Jatim Sebut Dugaan Pengeboman di 4 TKP

Bahkan ada beberapa warga yang mengungsi di pinggir jalan menuju Kampung Babakan menanyakan kemana bantuan tersebut disalurkan, karena mereka kekurangan bahan makanan.

Dengan penuh kesabaran, tim bantuan Polri dari Polres Garut menyampaikan kepada warga bahwa bantuan tersebut akan didrop di posko induk, warga tersebut diminta untuk mengambil di posko. “Karena kalau kami bagikan di jalan begini, nanti memancing yang lain datang,” kata Bripda Faisal.

Sesuai arahan dari posko utama bantuan Polri di Polres Cianjur, personel Polri ditugaskan mendistribusikan bantuan ke titik pengungsian agar selanjutnya didistribusikan oleh RT dan RW.

Baca juga:  Dua Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Batal Dilakukan Autopsi

Aiptu Dede Mulyana Buldan, perwira Tim SAR Polres Garut mengatakan hari ini personel bantuan dari polres-polres se wilayah Jawa Barat ditugaskan mendistribusikan bantuan ke wilayah terdampak gempa.

Wilayah terdampak kerusakan parah tersebar di 12 kecamatan, yakni Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cianjur, Warung Kondang, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Pacet, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cibeber, Kecamataj Sukaluyu, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon. “Hari pertama kali fokus melakukan evakuasi, hari ini tugasnya mendistribusikan bantuan ke masyarakat,” kata Aiptu Buldan.

Baca juga:  Cukup Banyak Warga Tampaksiring Positif COVID-19, Dikeluhkan Minimnya Bantuan Pemerintah untuk Isolasi Mandiri

Dari laporan BMKG, gempa bumi terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Polri, hingga pukul 07.00 WIB telah terjadi 152 kali gempa susulan, dampak gempa terjadi di 94 lokasi.

Data korban meninggal dunia 268 orang, korban hilang 151 orang, korban luka 1.083 orang, pengungsi 1.120 kepala keluarga (KK) terdiri atas 58.362 jiwa. Tercatat kerusakan rumah dan bangunan sebanyak 22.198 unit. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *