Kegiatan pembersihan di Pura Babakan yang dilakukan oleh krama pengempon dibantu oleh BPBD Tabanan dan Polsek Marga. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Pangempon Pura Babakan di objek wisata Kayu Putih, Desa Tua, Kecamatan Marga, melakukan ritual nuntun pada Jumat (25/11/). Upacara ini digelar pascarusaknya sejumlah pelinggih tertimpa pohon kayu putih yang patah pada Kamis (24/11) malam.

Penyarikan Pura Babakan, I Made Kurna Wijaya, menjelaskan, selain upacara nuntun juga digelar pengulapan atau ngulapin. Tujuannya memulihkan kembali kekuatan atau unsur-unsur stula sarira dan pelaksanaan yadnya ini juga bertujuan untuk menebus atau membayar hutang.

Baca juga:  Diperiksa di Polda Bali, Terungkap Alasan Bule Pose Bugil di Pohon Sakral

Untuk upacara nuntun, lanjut Kurna, dipimpin langsung Pemangku Pura Babakan. Prosesinya dilaksanakan bersamaan dengan proses pemotongan batang pohon Kayu Putih yang patah dan menimpa tiga bangunan pura.

Tiga bangunan Pura Babakan yang hancur, yaitu balai paruman, palinggih taksu, dan padmasana. Perkiraan kerugian akibat musibah tersebut mencapai Rp 300 jutaan.

Sebelum proses upacara dilakukan diawali dengan kegiatan pembersihan yang dilakukan oleh krama pengempon dibantu oleh BPBD Tabanan dan Polsek Marga. “Diameter batang pohon yang patah itu sekitar satu setengah meter dan sudah dibersihkan,” ucapnya.

Baca juga:  Keterbukaan Informasi Publik, Hanya Tiga OPD Tabanan Raih Peringkat

Terkait perbaikan pelinggih Pura yang rusak, tentunya tidak bisa dilakukan sesegera mungkin, namun pihaknya akan segera melakukan paruman utuk koordinasi lebih lanjut, Apalagi dalam waktu dekat sudah piodalan di Pura Babakan, “25 hari lagi piodalan di Pura Babakan, jadi untuk perbaikan tidak bisa segera dalam waktu dekat,” jelasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN