SEMARAPURA, BALIPOST.com – Banjir lumpur yang membawa material erupsi Gunung Agung, Karangasem terus melanda Tukad Unda, Kabupaten Klungkung. Bahkan, Rabu (6/12) malam, kejadian tersebut merusak bangunan warga di Banjar Sangging, Desa Akah dan Pura Beji. Kerugian yang ditimbulkan ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Berdasarkan pantauan, Kamis (7/12), banjir lumpur tersebut menerjang bangunan warga yang berada di barat sungai. Air yang mengalir deras merobohkan penyengker sepanjang 50 meter dan lebar 10 meter.
Pepohonan yang ditanam juga dibuat luluh lantak. Pemilik, I Wayan Sanggra menuturkan saat kejadian, ketinggian banjir sekitar dua meter. Ini baru kali pertama terjadi. “Bangunan ini tempat ternak bebek. Sebelumnya tidak pernah ada banjir seperti ini,” tuturnya.
Sejalan dengan seringnya kedatangan banjir dadakan, pria paruh baya ini memilih untuk menjual 2.300 bebeknya yang telah memasuki masa bertelor. Harganya Rp 55 ribu per ekor, lebih murah dari pembelian sebesar Rp 66 ribu. “Saya rugi Rp 11 ribu per ekor. Ya kalau tidak dijual, takutnya hanyut semua. Jadi tidak dapat apa,” bebernya.
Selain itu, banjir juga menggerus Bale Pasandekan dan Pelataran Pura Beji Pasekan Desa Pakraman Akah yang baru terbangun pada 2016. Tak hanya itu, material banjir juga menutup jalan beton yang menjadi penghubung dari jalan raya. Kerugian keseluruhan ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. “Bendung juga jebol. Airnya mengalir sangat deras,” terangnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, Putu Widiada menyatakan selain di lokasi itu, kerusakan lain belum terdeteksi. Laporan dari masyarakat juga masih nihil. “Untuk tempat lain belum ada laporan. Dari pemantauan juga tidak ditemukan,” ungkapnya. (Sosiawan/balipost)