Presiden mengunjungi lokasi pengungsian warga Cianjur, Senin (5/12). (BP/Istimewa)

CIANJUR, BALIPOST.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) kembali mengunjungi wilayah terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (5/12). Rombongan menggunakan jalur darat.

Dalam kunjungannya kali ini, Presiden hendak memastikan proses rekonstruksi bangunan terdampak gempa dimulai. Selain itu, Presiden juga menyapa pengungsi untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan menjangkau seluruh korban terdampak gempa.

Sejumlah titik rencananya akan dikunjungi oleh Kepala Negara dalam kesempatan kali ini. Dikutip dari situs Setkab.go.id, kunjungan dimulai dari posko penanganan bencana hingga beberapa lokasi terdampak gempa lainnya serta meninjau lokasi pembangunan rumah khusus tahan gempa RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) bagi masyarakat terdampak bencana di Kabupaten Cianjur.

“Ya pengungsi tadi semuanya kita lihat sehat, tetapi yang paling banyak memang ingin agar segera pembangunan rumahnya dimulai,” ujar Presiden dalam keterangan persnya.

Baca juga:  Heboh di Rumjab Bupati Jembrana, Dapurnya Nyaris Kebakaran

Presiden menegaskan, kedatangannya di Cianjur juga untuk memastikan pembangunan rumah bagi warga terdampak yang direlokasi dapat dimulai pada hari ini.

“Saya ke sini untuk memastikan bahwa pertama, yang relokasi hari ini dimulai pembangunannya,” ujarnya.

Presiden pun memastikan bahwa pemilihan kawasan relokasi bagi warga tersebut sudah melalui kajian dari instansi yang berwenang di bidangnya sehingga dipastikan lebih aman bagi warga.

“Itu sudah lewat kajian dari BMKG dan dari instansi yang terkait, Badan Geologi sudah semuanya,” ujarnya.

Sementara itu, untuk bantuan bagi rumah warga terdampak yang bukan relokasi akan diberikan mulai Kamis (8/12) mendatang setelah selesai proses verifikasi. Bantuan yang diberikan adalah Rp50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp25 juta untuk rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rusak ringan.

Baca juga:  Cuaca Wilayah Indonesia Dipengaruhi Siklon Tropis Surigae

“Nanti hari Kamis—ini baru persiapan termasuk verifikasi semuanya selesai—nanti hari Kamis untuk bantuan yang bukan relokasi, yang bantuan Rp50 juta, Rp25 juta, dan Rp10 juta juga akan diberikan hari Kamis,” ujarnya.

Dengan diberikannya bantuan bagi rumah yang rusak tersebut, Presiden berharap masyarakat bisa mulai beraktivitas membangun rumahnya.

“Kita harapkan juga ada kegiatan masyarakat, ada kegiatan ekonomi, ada pergerakan ekonomi. Itu yang kita harapkan,” ujarnya.

Presiden juga memastikan bahwa pemerintah sudah menyiapkan sistem penyaluran bantuan tersebut, baik secara langsung maupun lewat tabungan.

“Ini sistemnya sudah disiapkan dan saya datang ke sini untuk mengecek kesiapan itu,” lanjutnya.

Baca juga:  Sekda Adi Arnawa Harapkan Edukasi Bisa Meminimalisir Kebakaran

Menurut Presiden, setidaknya ada 56 ribu rumah warga yang terdampak gempa. Kepala Negara pun berharap pembangunan rumah-rumah warga yang rusak dapat segera dimulai dan segera selesai.

“Ini kan jumlahnya tidak sedikit, loh, totalnya 56 ribu, bukan jumlah yang sedikit. Kita ingin secepat-cepatnya, tapi tidak dibatasi oleh waktu, dan secepat-cepatnya dimulai, secepat-cepatnya selesai karena masyarakat sudah kehujanan, kedinginan di tenda-tenda,” tandasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja kali ini yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Suharyanto. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *