Dermaga Danau Beratan di wilayah Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. (BP/bit)

TABANAN, BALIPOST.com – Pembangunan dermaga Danau Beratan di wilayah Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan akhirnya tuntas. Proyek pusat senilai Rp34 miliar tersebut bahkan sudah siap digunakan, namun harus menungu proses hibah dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XII Provinsi Bali dan Provinsi NTB, ke Pemkab Tabanan.

Kepastian serah terima pengoperasian Dermaga disampaikan oleh Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Bali, Dharmawanto, saat dikonfirmasi Senin (5/12). Hanya saja untuk kapan jadwal penyerahan ke Pemerintah Kabupaten Tabanan belum bisa dipastikan, yang jelas akan dilakukan di bulan Desember 2022 ini.

Baca juga:  Pelestarian Danau Beratan, BPDASHL Unda Anyar Rapat Harmonisasi dengan Tabanan

“Kami sudah terus koordinasi dengan Kabupaten Tabanan terkait pengelolaan dermaga ini, bahkan Bapak Sekda Tabanan belum lama ini mengecek ke lokasi terkait kesiapan pengelolaannya,” terangnya.

Menurut Dharmawanto, sebelum diserahkan akan ada pengecekan kembali bersama Pemkab Tabanan selaku penerima hibah. Sebab sesuai rencana Pemkab Tabanan dalam pengelolaannya dibentuk UPTD dan sudah disiapkan petugas jaga. “Jadi tinggal serahkan sama Pemda, izin sudah diurus seluruhnya,” ucapnya.

Dimana dengan sudah diserahkan nanti, pengelolaan dermaga tentunya akan dilakukan langsung oleh Pemerintah Tabanan atau pun Dinas Perhubungan. Untuk diketahui dermaga ini sejatinya sudah mulai dikerjakan tahun 2018. Kendala pengerjaan dikarenakan anggaran dari APBN yang berproses. Bahkan sempat terkendala akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca juga:  Masih Baik, Kondisi Kesehatan Pengungsi di Candikuning

“Tiap tahun dianggarkan untuk pembangunannya, bahkan tahun 2021 harusnya sudah rampung hanya saja karena Covid-19 jadi anggaranya bertahap setiap tahun tidak langsung. Dari warga juga sempat ada laporan masyarakat karena terlalu lama. Tapi kita pelaksana,” terang Dharmawanto yang juga Kasi Transportasi Sungai Danau dan Penyeberangan BPTD ini.

Dimana untuk pengerjaan dari tahun 2018 sampai tahun 2020 dimulai dengan bagian sisi danau hingga gapura bagian dalam. Lanjut di tahun 2021 pembangunan gedung dan mengurug bagian dalam, lalu di tahun 2022 pengerjaan pagar hingga taman. Dan proses pembangunan memang memerlukan waktu lama dibagian sisi timur atau sisi danau karena harus membuat pondasi atau pemancang. Selain itu konsep pembangunan dermaga tak hanya untuk dermaga saja tetapi ada penyediaan ruang untuk pementasan kesenian.

Baca juga:  Temuan Mayat di Tukad Yeh Ho Belum Diketahui Identitasnya

“Pembangunan dermaga ini dialokasikan sekitar Rp34 miliar dari APBN. Paling banyak itu dari tahun 2018 hingga 2020. Kalau sisi darat palingan hanya Rp8 Miliar dan sisanya yang bagian sisi danau,” tegasnya. (Puspawati/balipost)

BAGIKAN