YOGYAKARTA, BALIPOST.com -Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) layak diproyeksikan menjadi destinasi wisata pernikahan unggulan pada 2023 setelah prosesi akad nikah Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono sukses digelar di provinsi ini.
“Berkat Kaesang effect ini sebenarnya kita bisa tangkap dan menjadi triger untuk mempersiapkan Yogyakarta menjadi the next wedding destination setelah Bali dan beberapa daerah lain,” kata Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY Bobby Ardiyanto, dikutip dari kantor berita Antara, Senin (12/12).
Seperti dalam prosesi akad nikah putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (10/12) di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, menurut Bobby, menunjukkan bahwa Yogyakarta memang memiliki potensi besar sebagai acuan penyelenggaraan pernikahan adat.
Potensi yang dimiliki DIY, menurut dia, antara lain banyaknya lokasi menarik atau objek wisata dengan pemandangan alam yang indah yang dapat dijadikan tempat pernikahan.
Selain itu terdapat pula Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai sumber sekaligus kiblat standar pelaksanaan upacara pernikahan adat Jawa bergaya Yogyakarta.
“Sumber budaya yang masih hidup inilah yang harus kita uri-uri (lestarikan) dan benar-benar jadi satu standar atau pakem. Harapannya setiap orang yang ingin menggelar pernikahan dengan adat Jawa dia akan melihat Yogyakarta sebagai satu standar yang bisa jadi acuan,” ujar dia.
Banyaknya SDM serta jasa layanan acara pernikahan (wedding organizer) berpengalaman dan terkemuka di Yogyakarta, menurut dia, juga menjadi nilai tambah provinsi ini sebagai destinasi pernikahan unggulan.
Ia meyakini mempromosikan DIY sebagai destinasi pernikahan unggulan akan mampu meningkatkan Length of Stay (LoS) atau lama tinggal wisatawan di DIY. “Lama tinggal wisatawan bisa lebih lama. Dengan acara pernikahan (lama tinggal) bisa sampai seminggu,” ujar dia.
Namun demikian, lanjut Bobby, untuk mewujudkan DIY sebagai destinasi pernikahan unggulan pada 2023, dibutuhkan kolaborasi pemerintah kabupaten/kota serta pelaku industri pariwisata di provinsi ini. “Pemerintah daerah perlu intervensi untuk bersama menumbuhkan SDM dari industri pariwisata dan acara pernikahan untuk berkolaborasi, menata bagaimana destinasi wisata Yogyakarta ini bisa kita jual menjadi destinasi pernikahan yang premium,” ujar dia. (Kmb/Balipost)