QRIS-Disdikpora Denpasar mulai memperkenalkan pembayaran digital di sekolah. Tampak Kadisdikpora Denpasar saat melakukan transaksi di SMPN 2 Denpasar menggunakan QRIS. (BP/Ara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pola pembayaran konvensional atau menggunakan uang cas kini sudah banyak diganti dengan pembayaran digital. Sejalan dengan perkembangan pembayaran digital, kini sekolah di Denpasar pun mulai melirik mekanisme ini untuk segala bentuk pembayaran di sekolah. Pembayaran digital, salah satunya jenis QRIS mulai diperkenalkan di sekolah jenjang SMP.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, A.A. Gde Wiratama saat ditemui usai sidang paripurna di DPRD Selasa (13/12) mengatakan, untuk pembayaran menggunakan QRIS di sekolah ini sudah dilaunching di SMPN 2 Denpasar.

Baca juga:  Disdikpora Buka MPLS Kabupaten Badung 2024

Launcing yang dilakukan di sekolah itu, bersamaan dengan pelaksanaan festival yang digelar di sekolah tersebut. Pola pembayaran digital ini mulai diperkenalkan kepada siswa, karena lebih praktis. “Pembayaran dengan QRIS di sekolah ini sudah kami launching kemarin. Jadi berbelanja untuk membeli karya anak-anak di festival SMPN 2 Denpasar sudah menggunakan QRIS,” katanya.

Selain melakukan launching, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada siswa. “Uji coba kemarin bisa diterapkan, sehingga kami akan memperluas cakupannya,” imbuhnya.

Baca juga:  UMKM Diminta Banjiri "Market Place" dengan Produk Lokal

Nantinya program ini akan menyasar semua SMP yang ada di Denpasar yang dimulai dari SMP Negeri. Penerapan ini mengadopsi yang sudah dilakukan di beberapa sekolah di Jawa yang pembayarannya sudah menggunakan QRIS.

Selain itu, program ini juga sekaligus persiapan lomba pada tahun 2023 mendatang agar Denpasar bisa masuk nominasi tingkat nasional. Dengan penerapan program ini, semua siswa akan membawa HP saat ke sekolah.

Baca juga:  Program Rumah Rakyat, Bali Ditarget 6 Ribu Unit

Untuk pembayaran QRIS, siswa tidak harus memiliki rekening, namun bisa menggunakan tabungan simpanan pelajar atau simpel yang dimiliki siswa. “Sehingga segala pembayaran di sekolah bisa menggunakan uang digital. Setelah ini kami usahakan untuk pembayaran komite, kemudian berbelanja di kantin juga kami usahakan pakai QRIS,” katanya. (Asmara Putera/Balipost)

BAGIKAN