BLITAR, BALIPOST.com – Puncak acara Kirab Pemuda Nusantara 2017, yang dipusatkan di Alun-Alun Kantor Bupati Blitar Kanigoro, Kamis (7/12) dipenuhi pemuda pemudi dari seluruh Indonesia. Tak hanya itu, hadir tiga menteri yakni Menteri Koordinator PMK, Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya dan juga sutradara film, Livi Zheng.
Livi Zheng yang merupakan Duta Kemenpora juga diminta memberikan sambutan sebagai pemuda inspiratif asli Blitar.
Livi yang cukup lama merantau di negeri orang berbagi pengalaman hidupnya. Livi hijrah ke Beijing untuk meneruskan SMA di Western Academy of Beijing sambil menekuni beladiri Wushu saat berumur 15 tahun.
Ia mengingatkan para pemuda yang walaupun merantau ke negeri orang, tetapi jangan sampai melupakan dari mana asal usul kita. “Remember where you came from, your roots are your strength and inspiration,” tutur penyandang gelar S2 Produksi Film dari University of Southern California tersebut.
Terkait dengan keberagaman, Livi menambahkan, ”Indonesia disatukan oleh Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity, meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu. Keanekaragaman budaya yang kita miliki adalah daya tarik tersendiri bagi dunia internasional, salah satunya di Hollywood. Film Avatar, karya James Cameron, di dalamnya memasukkan unsur gamelan Bali. Inilah daya tarik keragaman budaya Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan bersama,” papar Livi lulusan sarjana Ekonomi University of Washington-Seattle.
Untuk menyemarakkan dan berpartisipasi dalam kegiatan Kirab Pemuda Nusantara 2017 yang diselenggarakan Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI di kampung halamannya, Blitar, sutradara Hollywood yang filmnya Brush with Danger masuk seleksi nominasi Oscar memberikan workshop film. Di samping itu Livi juga menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Kepemudaan bersama dengan Panglima TNI periode 2010-2013 Laksamana (Purn) Agus Suhartono dan Staf Khusus Kemenpora Anggia Ermarini. Dalam kedua acara ini Livi menayangkan cuplikan film-film terbarunya Insight dan Bali: Beats: of Paradise.
Perjalanan Livi ke Asia Tenggara kali ini cukup panjang. Sebelum ke Blitar Livi beberapa hari di Manila, Filipina, untuk menjadi ketua juri dan pembicara di acara Southeast Asia Prix Jeunesse 2017, sebuah Festival Video Anak terkait dengan ulang tahun ke-50 perhimpunan negara-negara ASEAN. Dari Filipina Livi ke Jakarta beberapa hari untuk melengkapi sebuah film pendek yang disutradarainya.
Film ini sangat unik karena film ini dibuat untuk kampanye PBB. Bulan September lalu Indonesia resmi mencalonkan diri sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020. Proses syuting film ini dimulai bulan Oktober lalu di New York.
Bulan ini, Livi menyelesaikan proses syuting di Jakarta dan Sentul. Tak kenal lelah, setelah selesai syuting di Sentul, Livi langsung ke airport untuk terbang ke Surabaya. Dari Surabaya, Livi meneruskan perjalananannya menuju Blitar.
Dalam pertemuan Livi dan Menpora dengan peserta inti Kirab Pemuda, Livi menekankan di mana pun ia berada, penting untuk terus mempromosikan daerah asalnya, Indonesia. “Kalau bukan kita, siapa yang akan mempromosikan Indonesia. Untuk mempromosikan Indonesia bisa dimulai dengan hal-hal kecil seperti memperkenalkan makanan Indonesia, mengunggah gambar lokasi-lokasi yang menarik di sosial media, mengajarkan kesenian Indonesia, bahkan sampai membuat sebuah karya,” tuturnya. (Diah Dewi/balipost)