Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam Pembukaan BRI UMKM Expo(rt) Brilianpreneur 2022 di Jakarta Convention Center, Kamis (15/12/2022). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) telah menciptakan 1,1 juta lapangan kerja pada tahun 2022. Hal tersebut dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

“Di 2024 kami menargetkan sektor ini bisa menciptakan 4,4 juta lapangan kerja. UMKM parekraf yang on boarding juga bisa ada kesempatan untuk ekspor,” katanya dalam Pembukaan BRI UMKM Expo(rt) Brilianpreneur 2022 di Jakarta Convention Center, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (15/12).

Baca juga:  Ganjar dan Megawati Kampanye di Lapangan Tegallega Bandung

Menurutnya ekspor UMKM masih didominasi oleh produk fashion dan furniture, sementara produk kuliner Indonesia masih tertinggal meskipun memiliki beragam keunggulan. “Untuk mengangkat persentase ekspor UMKM, menurut saya program Indonesia Spice Up The World yang diluncurkan di Dubai tahun lalu perlu dilakukan seksama untuk mendorong ekspor kuliner,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama ia pun mengapresiasi Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang telah menggelar business matching dalam BRI UMKM Expo(rt) Brilianpreneur 2022 dan telah menghasilkan kontrak ekspor dengan nilai 76,6 juta dolar AS atau Rp1,2 triliun.

Baca juga:  Pemprov dan Industri Wisata Sumbar Antusias Sambut TO/TA Prancis

Ke depan, UMKM yang mampu menghasilkan hingga 97 persen lapangan kerja di Indonesia dinilai perlu terus meningkatkan kualitas lapangan kerjanya, dengan cara naik kelas, misalnya usaha mikro perlu didorong naik menjadi usaha kecil.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut ekspor UMKM masih perlu terus didorong karena persentasenya masih lebih rendah dibandingkan negara lain. “Kita menargetkan ekspor UMKM mencapai 17 persen dari total ekspor pada 2024. Hari ini baru 15,65 persen atau masih lebih rendah dibandingkan Malaysia yang sebesar 17,3 persen, Korea Selatan 19,7 persen, dan Thailand 28,7 persen,” ucapnya. (Kmb/Balipost)

Baca juga:  Tantangan Pariwisata Bali pada Era Revolusi Industri 4.0

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *