AMLAPURA, BALIPOST.com – Belakangan ini wilayah Karangasem cukup sering diguyur hujan. Kondisi itu membuat buah jeruk petani di Banjar Dinas Untalan, Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem rontok sehingga bisa terancam gagal panen.
Salah seorang petani jeruk, I Ketut Mangku Sugata, Minggu (18/12) mengatakan bahwa semenjak sering diguyur hujan, banyak buah jeruk miliknya yang masih muda membusuk dan kemudian rontok. Bahkan ada yang baru berbunga juga ikut rontok akibat diguyur hujan. “Kalau sudah musim hujan, kami sebagai petani gak bisa berbuat apa-apa. Karena jika disemprot obat supaya tidak diserang hama itu pasti langsung hanyut saat diguyur hujan,” ujarnya.
Sugata, mengatakan, para petani jeruk yang ada di wilayah Banjar Untalan sudah pasrah jika musim hujan. Berapapun nanti yang bisa dipanen segitu yang akan dijual. Yang penting mereka tidak sampai merugi biaya pemeliharaan. Mengingat untuk satu pohon jeruk bisa panen dari 8-10 kali.
“Untuk saat ini ia punya sekitar 1.000 pohon jeruk yang ditanam di lahan seluas 1 hektare. Dengan jumlah segitu ia mengaku dalam sekali panen jika hasilnya bagus bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 80 juta. Dalam setahun ia bisa panen sebanyak 2 kali,” katanya.
Hanya saja, kata Sugata, melihat kondisi sekarang sepertinya kami terancam gagal panen, sehingga omzet juga terancam akan turun secara drastis. Kemungkinan lebih dari 50 persen karena saat ini saja sudah cukup banyak buah yang rontok padahal panen baru akan dilakukan beberapa bulan lagi.
Dia menjelaskan, selain faktor cuaca, kendala lain yang dialami oleh para petani jeruk yang ada di Banjar Dinas Untalan adalah terkait pemasaran. Karena di saat panen raya mereka cukup kesulitan mencari pembeli. Sehingga para petani berharap kepada pemerintah agar bisa membantu proses pemasaran di saat panen raya. (Eka Parananda/balipost)