I Kadek Dode Moneko. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Desainer I Kadek Dode Moneko yang rancangannya dikenal dengan merk dagang Wastara Bali merasa sangat bersyukur sudah diberikan kesempatan yang luar biasa mengikuti fesyen di kota mode Paris, Sabtu (10/12). “Awalnya tiang hanya mimpi bisa menginjakkan kaki di kota fesyen Paris. Namun kini semua jadi kenyataan. Ini tidak luput dari support yang luar biasa dari Ibu Putri Suastini Koster,” ujarnya.

Dengan mata berbinar bahagia ia berkali-kali menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Istri Gubernur Bali itu yang juga telah memberinya kesempatan ikut ambil bagian dalam Pameran IKM Bali Bangkit di Art Center Denpasar. Dode, panggilan akrab pria kelahiran Denpasar ini juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Gubernur Bali, Wayan Koster serta pihak sponsor BPD Bali, Perumda Kerta Bali Saguna, dan Balimall.id yang telah mendanai fesyen yang diselenggarakan di Le Salon Des Miroirs, Paris.

“Tiang mulai mengenal fesyen dan memberanikan diri terjun ke dunia fesyen sejak SMA. Belajar otodidak, memulai dari belajar desain ilustrasi sendiri lalu membuat baju dengan seadanya dan coba-coba saja. Tentunya sebuah kebanggaan luar biasa tiang bisa menampilkan rancangan di fesyen The Magnificent of Wastra Bali ini “, ujarnya terbata-bata

Sementara itu, Komang Damayanti, pemilik merk Lusi Damai mengaku bermimpi yang menjadi kenyataan bisa mengenalkan busana endek sampai ke Paris. “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan. Mimpi sederhana ingin mengenalkan busana Endek sampai ke Paris. Mimpi ini menjadi nyata dan saya mendapatkan bonus luar biasa, diberikan kesempatan menampilkan koleksi fesyen berbahan kain Endek asli Bali di Paris,” ujar Komang Damayanti.

Baca juga:  Empat Desainer Indonesia Tampil di Darwin
Komang Damayanti. (BP/Istimewa)

Lusi Damai dari awal tahun 2013 tetap konsisten untuk mengenakan Endek Bali dalam setiap desain rancangannya untuk koleksi ready to wear yang bisa dikenakan oleh seluruh kalangan masyarakat. Koleksi Lusi Damai, lanjut Damayanti, mencoba mengangkat kecantikan tenun Songket Jembrana yang dipadankan dengan tenun Seseh dan motifnya untuk desain busana yang modern dan bisa dikenakan oleh siapapun.

“Terima kasih Ibu Putri Koster yang telah terus membimbing dan memotivasi kami, serta memberi kesempatan di Pameran IKM Bali Bangkit. Kali ini benar-benar telah mewujudkan mimpi kami untuk bisa tampil di kota mode Paris,” ungkap Damayanti seraya mengucapkan terima kasih pula kepada para sponsor Bank BPD Bali, Perumda Kerta Bali Saguna , dan Balimall.id yang telah mendanai fesyen yang diselenggarakan di Le Salon Des Miroirs, Paris.

Menurutnya, mendapatkan tanggapan yang luar biasa dari seluruh tim, undangan yang hadir dan khususnya dari Dior dirasakan akan sangat memacu disainer Bali untuk lebih maju dan terus berkreasi, berinovasi dan berkontribusi secara berkelanjutan, khususnya dalam rangka melestarikan kain Endek Bali kebanggaan warisan leluhur.

Baca juga:  Kumulatif Kasus COVID-19 Bali Sudah Lampaui 43 Ribu

Desainer Ketut Adi Mariana merasa sangat beruntung bisa menampilkan rancangannya dalam fesyen bertajuk The Magnificent of Wastra Bali yang dilaksanakan di Le Salon Des Miroirs, Paris, Sabtu (10/12).

Ketut Adi Mariana. (BP/Istimewa)

“Saya merasa bersyukur diberikan kesempatan untuk fesyen di paris. Melalui fesyen ini saya dapat mempromosikan produk unggulan Bali lewat rancangan desain berbahan kain tenun tradisional Bali,” ujar pemilik merk dagang Taksu Bali ini.

Ketut Adi sangat mengapresiasi fesyen ini dan menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada Ny. Putri Koster, Ketua Dekranasda Bali yang telah memberinya kesempatan ikut ambil bagian. Ucapan terima kasih juga disampaikannya kepada para sponsor Bank BPD Bali, Perumda Kerta Bali Saguna, dan Balimall.id yang telah mendanai fesyen yang diselenggarakan di Le Salon Des Miroirs, Paris.

“Bunda Putri Koster sudah banyak membantu. Kami diberikan ruang di Pameran Bali Bangkit untuk memperkenalkan produk Taksu Bali di tengah situasi ekonomi sedang terpuruk akibat Pandemi Covid19”, ujar Adi seraya menegaskan kebijakan Gubernur Bali, Wayan Koster yang sangat jelas berpihak kepada IKM dan UMKM di Bali.

Melalui kegiatan fesyen ini, Lanjut Adi, banyak hal positif dan pengalaman berharga yang didapatkannya ketika melakukan kegiatan di Paris. Pengalaman paling mengesankan adalah dipertemukan secara langsung dengan tim Christian Dior. Made Adi merasa diedukasi untuk lebih bisa mengembangkan desain yang berkualitas.

Baca juga:  Gubernur Koster-Christian Dior Tanda Tangani Kerjasama Promosi Ekspresi Budaya Tradisional Indonesia untuk Endek Bali

Sedangkan Ida Ayu Karang, pemilik brand Body & Mind mengaku bersyukur dan bangga mendapat suatu kepercayaan dan kesempatan untuk mengikuti fesyen yang diadakan di Paris.

Ida Ayu Karang. (BP/Istimewa)

“Kami dari Body & Mind sangat bersyukur dan bangga mendapat suatu kepercayaan dan kesempatan untuk mengikuti fesyen yang diadakan di Paris. Ini sebuah kepercayaan luar biasa dan menjadi mimpi setiap desainer,” ungkap Ida Ayu Karang seusai fesyen di Le Salon Des Miroirs, Paris, Sabtu (10/12).

Pemilik rancangan yang dominan menggunakan uang kepang ini, menghaturkan suksma kehadapan Gubernur Koster dan Ny. Putri Koster yang tiada henti mensuport para pelaku IKM. Begitu juga Bank BPD Bali, Perumda Kerta Bali Saguna, dan Balimall.id yang telah mendanai fesyen yang bertajuk The Magnificent of Wastra Bali ini.

“Kesempatan ini sungguh sangat luar biasa. Ini merupakan suatu sejarah yang pertama kali dan menjadi acuan kedepannya untuk desainer-desainer Bali yang lain untuk tetap semangat dalam berkarya menciptakan desain yang lebih berkualitas. Kesempatan dan kepercayaan ini adalah suatu tanggung jawab, khususnya bagi Body & Mind untuk bisa lebih meningkatkan lagi kualitas desain rancangannya” pungkas Ida Ayu Karang seraya berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada Ny. Putri Koster yang tidak pernah berhenti mendukung IKM Bali. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *