Wisatawan mancanegara berjemur di Pantai Batubolong. Dalam beberapa hari belakangan, cuaca panas menyengat melanda Bali. (BP/dok)
MANGUPURA, BALIPOST.com – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kini menjadi menjadi topik hangat di kalangan karyawan, khususnya di sektor pariwisata. Pasalnya, penutupan Bandara I Gusti Ngurah Rai akibat debu vulkanik dari erupsi Gunung Agung berimbas pada anjloknya tingkat hunian kamar hotel di Bali hingga 15 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), IGN Rai Surya Wijaya, menegaskan PHK merupakan pilihan akhir jika kondisi pariwisata teru merosot akibat terdampak erupsi Gunung Agung. Pihaknya akan berkoordinasi dengan semua stakeholder untuk melakukan pemulihan pasar, sehingga pariwisata bisa kembali seperti sediakala.

“Kami terus berusahan untuk tidak melakukan PHK, seperti mengurangu penggunaan listrik, penghentian sementara daily worker, dan cuti kerja. Namun, kalau hal ini berlangsung lama ya… mau tidak mau pengusaha pasti melakukan PHK,” ungkap Rai Wijaya, Senin (11/12).

Baca juga:  Hanya Sehari Nihil, Korban Jiwa COVID-19 Kembali Dilaporkan Bali

Menurutnya, pihaknya akan terus berusaha melakukan pemulihan, sebelum mengambil keputusan untuk merumahkan karyawan. Upaya pemulihan jangka pendek yang akan dilakukan adalah negosiasi dengan pihak alirline, menyurati semua negara memohon pencabutan travel warning, berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mengantisipasi bila mana wisatawan terjebak di Bali akibat aktivitas Gunung Agung meningkat.

“Bagaimana kita bisa membayar tenaga kerja, kalau wisatawan tak ada yang menginap. Namun kami tetap tidak mau menyerah, kami akan terus berupaya agar pariwisata kita bisa bangkit lagi. Kami juga memohon kepada sejumlah negara tidak mengeluarkan travel warning ke Bali, sehingga warga negaranya bisa datang ke Bali,” terangnya.

Baca juga:  Bandar Narkoba Digerebek, Ini Pengakuannya

Selain itu, pihaknya juga harus mengadakan promosi big deal, yaitu semua komponen ikut berperan aktif mempromosikan pariwisata Bali dan memberikan sejumlah potongan harga kamar agar mereka datang ke Pulau Dewata.

Termasuk media juga sangat memiliki peran untuk menjaga kondusivitas pariwisata. “Kami juga akan mengundang media-media asing serta agen perjalanan asing untuk datang ke Bali ini, agar mereka tahu kondisi sebenarnya Bahwa Bali, tidak seluas Gunung Agung. Masih banyak tempat yang aman untuk dikunjungi,” jelasnya.

Baca juga:  Dua Tahun, Pencemaran Limbah Cair di Kuta Belum Tertangani

Di tempat terpisah, Kadis Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten badung, Ida Bagus Oka Dirga, mengatakan dalam kondisi sekarang, pemerintah setempat berusaha untuk melakukan mediasi bersama untuk mencarikan solusi terbaik. “Dan berharap tidak ada PHK karyawan. Dalam masalah ini kedua belah pihak anatara kraywan dan pengusaha tidak terlalu saklek harus mematuhi undang-undang sehingga nantinya menjadi benturan,” ujarnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *