NEGARA, BALIPOST.com – Pengerjaan Mega proyek Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi sudah groundbreaking pada 10 September 2022. Setelah 3 bulan groundbreaking, pengerjaannya masih berkutat di wilayah Pekutatan, Jembrana, tepatnya di lahan dikelola Perumda Bali milik Pemerintah Provinsi Bali.
Proses ganti untung lahan warga yang terkena jalur jalan tol ini diperkirakan akan dilakukan tahun depan. Itu pun akan dimulai dari seksi 1 Mengwi-Soka dan seksi 2 Soka-Pekutatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Jembrana, I Wayan Sudiarta, Senin (19/12), mengatakan progress pembangunan Jalan Tol Jagat Kerthi Bali Gilimanuk-Mengwi masih dalam pematangan lahan di wilayah Pekutatan ke timur. Seluruhnya merupakan lahan Provinsi Bali.
“Untuk ganti untung lahan masyarakat yang dilalui tol, baru tahun 2023. Tapi dimulai di seksi 1 dan 2 di Badung dan Tabanan,” ujarnya.
Untuk di Jembrana yang merupakan seksi 3, menurutnya setelah seksi 1 dan 2 dilakukan tahun depan. Terkait di wilayah Jembrana, informasi yang diperoleh ada pergeseran trase main road jalan Tol di wilayah Mendoyo. Tepatnya di utara Kantor Desa Penyaringan ke timur hingga ke Desa Yehembang Kauh.
“Hanya pergerakan sedikit, untuk yang lain di Jembrana masih sama. Di Pekutatan memang ada tapi di awal saat sosialisasi lalu dan sudah ditetapkan trasenya,” tambah Sudiarta.
Dinas PUPRPKP Jembrana sempat dilibatkan dalam tim untuk sosialiasi sebelum penetapan lokasi (penlok) lalu. Ada beberapa warga yang lahannya dilalui menolak, namun akhirnya setuju dan dilakukan penlok hingga groundbreaking di Pekutatan, Jembrana.
Perbekel Pekutatan, I Gede Silagunada, sebelumnya juga mengatakan untuk progress di wilayah Desa Pekutatan yang merupakan lokasi groundbreaking masih perluasan pematangan lahan. Dan informasi akhir, belum sampai ada pengukuran dan penghitungan untuk lahan atau rumah warga yang terlalui tol. “Masih di lahan kebun Perusahaan Daerah, belum ada ke lahan warga. Informasinya Satgas ke wilayah Tabanan. Di Jembrana belum,” kata Silagunada.
Untuk pengerjaan, menurutnya masih pematangan lahan serta pemangkasan pohon yang berada di areal Perumda Bali. Sedangkan untuk masyarakat Pekutatan sendiri menurutnya dalam penggarapan pematangan lahan ini dilibatkan. “Ada puluhan warga yang bekerja dalam proses pematangan lahan ini,” katanya.
Seperti diketahui, setelah groundbreaking pada September lalu, penggarapan proyek Jalan Tol Jagat Kerthi Gilimanuk-Mengwi dilakukan selama tiga bulan ini. Pematangan lahan sudah tembus hingga ke jalan Denpasar-Gilimanuk yang nantinya menjadi salah satu pintu masuk jalan Tol di Pekutatan. (Surya Dharma/balipost)