DENPASAR, BALIPOST.com – PLN UID Bali melaksanakan apel siaga Natal dan Tahun Baru 2023 pada Selasa (20/12) di halaman PLN UID Bali. Apel siaga melibatkan mitra mitra PLN sebagai ujung tombak di lapangan. Tidak hanya itu PLN memastikan dari hulu hingga hilir sistem kelistrikan Bali aman dan handal saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
General Manager PLN UID Bali Wayan Udayana mengatakan, pengamanan sistem kelistrikan di Bali mencakup semua lini mulai dari pembangkit, operator, sistem transmisi, distribusi bahkan sampai ke Retail baik pelayanan pelanggan maupun SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
“Jadi semua lini pelayanan PLN dari hulu ke hilir itu kita siagakan, tentunya ada perbedaan dengan hari normal bahwa kita ada piket siaga dan dengan dukungan spare part atau material, personil yang lebih baik dari biasanya,” ujarnya.
Untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru, PLN menyiagakan personil sebanyak 300 an orang di luar personil normal. Personil ini akan standby saat Nataru. Selain itu PLN juga telah melakukan mitigasi semua potensi gangguan. Misalnya petir telah dimitigasi daerah – daerah yang berpotensi terjadi petir dengan pemasangan ground fall dan ground wire.
Sementara di daerah hutan yang pohonnya mendekati jaringan PLN juga telah dibersihkan. Di daerah yang banyak binatang juga dimitigasi dengan perisai binatang. “Jadi sebetulnya semua sudah kita mitigasi, harapannya serendah mungkin dampaknya tapi potensi masih ada seperti faktor alam yang memang kebanyakan di luar kontrol kita,” tandasnya.
Tahun ini di Bali khususnya pasca COVID-19 acara nataru diprediksi lebih riil, lepas sehingga lebih banyak orang datang ke Bali merayakan nataru. “Kita juga sigap melayani, kita jaga kehandalan listrik dan kepuasan para tamu yang datang,” ujarnya.
Selain banyak kunjungan wisatawan untuk berlibur, diprediksi juga banyak yang akan melaksanakan ibadah sehingga dengan upaya yang dilakukan masyarakat dapat menjalankan sebaik -baiknya. “Tahun ini banyak sekali tamu datang berwisata bahkan mungkin melaksanakan ibadah di Bali sehingga bagi kita menjadi perhatian khusus. Semoga Bali segera pulih dan kita pun senang melayani mereka,” imbuhnya.
Hingga saat ini psokan listrik masih handal aman dengan daya mampu 1.300 MW dan beban puncak tertinggi 915 MW tercatat pada 12 Desember lali. Dengan demikian ada cadangan daya hampir 400 MW sehingga secara sistem Bali aman. Dari sisi transmisi distribusi, Gardu Induk juga dipastikan aman karena pihaknya telah melakukan asesmen.
Dengan meningkatnya jumlah orang yang datang ke Bali saat Natal dan Tahun Baru nanti, ia memprediksi beban puncak 952 MW. “Kita harapkan peningkatan kunjungan ini dapat sustainble, kita ingin konsumsi listrik atau beban puncak di Bali itu kalau bisa pulih lagi seperti sebelum COVID-19. Kita harapkan dengan parameter beban puncak ini kegiatan ekonomi khususnya pariwisata sudah bisa pulih,” ujarnya. (Adv/balipost)