DENPASAR, BALIPOST.com – Hujan angin yang melanda Denpasar pada Kamis (22/12) malam hingga Jumat (23/12) dini hari sempat menyebabkan sejumlah tenda di Denpasar Festival roboh. Untungnya, tenda-tenda itu sudah berdiri kembali pada pagi harinya.
Dari pantauan di lokasi, tenda-tenda di areal Denfest sudah diperbaiki. Robohnya tenda ini dibenarkan salah seorang peserta pameran di Denfest, Risma. Ia menyebutkan bahwa tenda yang roboh hanya di bagian stand fashion dan aksesoris.
Sementara tenda di stand kuliner masih berdiri kokoh. “Yang di sini (stand kuliner) enggak roboh, yang roboh itu yang di sana, di stand fashion, pakaian, dan aksesoris. Mungkin karena di sana itu aspal ya. Semoga sih yang di sini enggak ikut roboh,” ungkap Risma ketika ditemui di standnya.
Selain tenda yang roboh, hujan angin yang terjadi semalaman ini menyebabkan beberapa kursi dan meja yang berada di ruang terbuka basah dan kotor. Namun, pihak yang berwenang segera membersihkannya, sehingga acara dapat berlangsung dengan lancar.
Tak hanya tenda di Denfest, sebuah pohon beringin yang cukup rindang di Lapangan Puputan Badung juga tumbang akibat hujan angin. Akibat tumbangnya pohon ini, beberapa alat olahraga yang ada di bawahnya tertimpa. Selain itu, satu unit lampu penerangan juga roboh.
Kabid Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertamanan Kota Denpasar, Ida Ayu Widhiyanasari,ST., yang ditemui disela-sela pemotongan dahan pohon, Jumat (23/12) mengatakan pihaknya mendapat banyak laporan terjadi pohon tumbang akibat cuaca ekstrem kali ini. Namun, pihaknya menerjunkan tim penanganan dengan skala prioritas.
Di Lapangan Puputan Badung ini, pihaknya segera harus melakukan pembersihan. Karena ada kegiatan musik serangkaian Denfest. “Kami langsung terjunkan tim karena ini fasilitas publik,” ujarnya. (kmb/balipost)