VAR
Ilustrasi. (BP/dok)
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Wabah difteri yang melanda 10 kabupaten di Jawa Timur ikut membuat Banyuwangi siaga. Meski belum ditemukan kasus, Pemkab Banyuwangi mulai merapatkan barisan. Salah satunya, mempercepat imunisasi kepada balita. Aksi ini digencarkan melalui puskesmas yang tersebar di seluruh desa.

Sepanjang tahun 2015, lima warga terdeteksi suspect difteri. Namun, hasil laboratorium dari kelimanya, empat dinyatakan negatif. Satu lagi menunggu proses pemeriksaan laboratorium. ” Kita masih belum temukan lagi kasus difteri. Namun, kita terus siaga. Apalagi, di Jawa Timur ada 10 kabupaten yang mulai terjangkit,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, dr. Widji Lestariono, Selasa (12/12).

Baca juga:  Tangani KLB Gizi Buruk, Kemenkes Kirim 39 Nakes ke Asmat

Pejabat ini menjelaskan, ada beberapa langkah yang akan dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya virus difteri. Salah satunya, mengefetifkan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Imunisasi ini akan digelar bulan Desember ini. Sasarannya,  terhadap anak-anak SD kelas 1 dan 2.

“Kita akan lakukan secara serentak di Banyuwangi. Dari Dinkes akan mengoptimalkan kinerja puskesmas,” jelasnya.

Selain imunisasi massal, pihaknya  melakukan penyuluhan ke masyarakat. Baik melalui posyandu ataupun kegiatan pertemuan kesehatan lainnya. Tak hanya itu,  sosialisasi juga menggunakan media sosial.  “Paling dasar kita lakukan sosialisasi di kampung dan desa. Melalui posyandu ataupun kegiatan kesehatan. Media sosial terus kita gencarkan, terutama pengetahuan tentang defteri. Bagaimana cara ara mendeteksi dan cara-cara penularan,” tambahnya.

Baca juga:  28 Desa di Karangasem Masuk Zona Merah Rabies

Menurut Rio,  saat ini ada 10 kabupaten/kota di Jawa Timur dinyatakan KLB difteri. Meski Banyuwangi tidak termasuk dari 10 wilayah tersebut, namun pemkab terus melakukan penelusuran di seluruh Banyuwangi.

Tujuannya,  jika ditemukan kasus,  penanganan defteri bisa dilakukan dengan cepat. Selain mengerahkan petugas puskesmas, pihaknya juga mengajak masyarakat ikut siaga. ” Kita siaga bersama, jangan sampai difteri merebak di Banyuwangi. Peran masyarakat tetap penting,” pungkasnya. (Budi Wiriyanto/balipost)

Baca juga:  KKP Persilahkan Gubernur Ubah Tata Ruang Peruntukan Teluk Benoa
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *